Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Musikus Abel Makkonen Tesfaye, alias ThebWeeknd, pernah berkolaborasi dengan Daft Punk lewat Starboy dan I Feel It Coming.
The Weeknd memang kerap berkolaborasi dengan beberapa musisi. Mulai dari Ariana Grande dan Lana Del Rey hingga Travis Scott dan SZA. Ia juga tidak sungkan untuk memberikan pujian pada kolaboratornya. Namun, ketika ditanya tentang Daft Punk, ia terdengar kagum.
“Ya Tuhan - itu berbeda. Mereka itu salah satu alasan saya membuat musik. Saya bahkan tidak bisa membandingkan mereka dengan orang lain. Branding, dan betapa seriusnya mereka dalam berkarya, penampilan, dan semuanya. Mereka bahkan hampir tidak nyata,” ungkapnya sembari berkelakar, dikutip dari Variety, Rabu, (24/2). Pernyataan itu keluar ketika The Weeknd dalam sesi wawancara dan menjadi sampul Variety edisi 2016.
“Tapi serius, mereka itu sangat terencana, sangat pintar, dan mereka tidak melekatkan diri pada apa pun yang dirasa tidak benar,” lanjutnya.
Duo musik elektronik Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo sudah 28 tahun bersama lewat Daft Punk. Dan pada Senin, (22/2) keduanya memutuskan untuk bubaran lewat unggahan nukilan film mereka Electroma, yang diberi judul Epilogue.
Daft Punk banyak menciptakan hit. Termasuk lewat album terakhir mereka, Random Acces Memories yang membawa piala Record of the Year lewat Get Lucky dan Album of the Year di Grammy Awards 2014. Dua single mereka bersama The Weeknd, juga berhasil menduduki tangga atas Billboard. Starboy berhasil menjadi nomor satu di tangga lagu Hot 100, dan I Feel It Coming berhasil menjadi nomor dua.
“Bekerja dengan Daft Punk itu seperti, 'Apapun yang kalian inginkan!',” kata The Weeknd sambil tertawa.
“Saya hanya ingin masuk ke studio bersama mereka - saya bahkan tidak peduli jika kami membuat musik, saya hanya ingin berteman. Saya pertama kali bertemu Guy-Man, saat berpesta di Los Angeles, dan saya sebenarnya lebih sering berpesta dengannya ketimbang kerja bareng. Dia lalu akan ngobrol di tengah musik keras yang diputar sambil minum, dan mengatakan betapa dia menyukai karya saya,” kenangnya.
“Kami pergi ke studio di Paris dan mengerjakan kedua lagu dalam rentang waktu empat hari. Starboy adalah lagu Amerika No. 1 pertama mereka, dan I Feel It Coming menjadi salah satu favorit saya. Itu salah satu lagu yang seperti, ‘saya tidak percaya membuat ini, itu sangat membahagiakan!” (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved