Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Senang Makan Tempe

(Pro/M-1)
10/1/2021 04:40
Senang Makan Tempe
(Kementerian Pertanian. BPS/Tim Riset MI-NRC)

KELANGKAAN produk kedelai ternyata juga dirasakan oleh Guru Besar Fakultas Pertanian IPB, Munif Ghulamahdi. Ia mengaku sempat kesulitan mencari tempe ketika terjadi kenaikan harga kedelai impor di awal tahun 2021.

"Saya juga senang tempe juga jadi sulit juga sebenarnya kalau sampai tempe dan tahu langka karena pasokan kedelainya sulit itu, ya saya sedih juga," ujar Munif, ketika dihubungi Media Indonesia, Rabu, (6/1).

Penemu teknologi budi daya kedelai di lahan jenuh air ini mengatakan pada awal Januari lalu sempat sengaja berjalan di sekitar rumahnya untuk melihat ketersediaan tahu dan tempe. "Di sekitar rumah biasanya ada tahu dan tempe jadi sulit juga mencarinya," ujar pria berusia 61 tahun itu.

Ia mengatakan akan terus mendorong agar kedelai lokal mendapat tempat di Indonesia. Dengan begitu, masalah kelangkaan kedelai ini tak terus kembali terulang. Ia juga berharap masyarakat semakin banyak yang mau mendukung olahan yang dibuat dari kedelai lokal.

Munif mengatakan ia juga senang berkecimpung di berbagai penelitian terkait kedelai. Ia berharap ada semakin banyak akademisi muda yang mau mendalami soal pertanian kedelai dan potensinya untuk industri lokal. "Saya masih kerahkan mahasiswa juga ke lapangan untuk bisa terjun langsung dalam pertanian kedelai meski memang tidak mudah mencari yang mau terjun ke lapangan. Namun, semoga tetap bisa berjalan dan penelitian yang kami lakukan dapat membantu upaya pengembangan kedelai lokal," ujarnya.

Hingga kini pun penemuan Munif soal teknologi budi daya kedelai di lahan pasang surut (jenuh air) masih banyak dikembangkan para peneliti muda. Teknologi budi daya tersebut pada intinya ialah penanaman dengan tinggi muka air tetap sehingga lapisan di bawah perakaran jenuh air. Dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi, diharapkan fotosintesis juga menjadi tinggi sehingga akhirnya jumlah bunga dan polong juga tinggi. (Pro/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik