Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Ini Pentingnya Sentuhan Para Ayah Bagi Bayi yang Lahir Caesar

Deden Muhammad Rojani
08/1/2021 21:50
Ini Pentingnya Sentuhan Para Ayah Bagi Bayi yang Lahir Caesar
Penelitian dari Swedia menunjukkan jika detak jantung bayi yang lahir caesar akan lebih stabil dengan adanya sentuhan langsung dari ayah.(Unsplash/ Kelly Sikkema)

SETELAH melahirkan, wajar bagi para ibu untuk beristirahat memulihkan diri. Namun bayi yang lahir caesar, tidak jarang perlu penanganan ekstra dan langsung dari orang tuanya untuk membantu meningkatkan kinerja orang-organ tubuh.

Saat seperti itu maka penting bagi para ayah untuk sigap mengurus bayi. Sebuah studi menunjukkan jika sentuhan kulit langsung antara ayah dan bayi sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan detak jantung bayi.

Dilansir Dailymail.co.uk, Jumat (8/1), kontak kulit yang dimaksud misalnya dengan cara membaringkan tubuh bayi diatas dada telanjang ayahnya. Para peneliti dari Swedia menemukan bahwa bayi yang baru lahir dengan cara caesar memiliki detak jantung yang lebih tinggi dan lebih stabil setelah dibaringkan di dada telanjang ayah mereka daripada dipegang atau ditempatkan di ranjang bayi.

Temuan tersebut juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa terdapat berbagai manfaat fisik dan psikologis dari kontak kulit ke kulit antara orang tua dan bayi yang baru lahir.

Namun, mayoritas di banyak negara, bayi yang lahir dengan operasi caesar sering ditempatkan di unit neonatal, smeentara ibunya dalam keadaan pemulihan terutama setelah penggunaan anestesi umum.


"Memisahkan bayi dan orang tua mereka setelah operasi caesar masih merupakan perawatan rutin di seluruh dunia," kata penulis makalah dan pakar kesehatan reproduksi Kyllike Christensson dari Institut Karolinska Swedia.

Dalam penelitian itu, Christensson dan rekannya memeriksa 95 bayi yang lahir dengan operasi caesar di rumah sakit umum di Chili selama tahun 2009-2012. Dia membagi setiap bayi menjadi satu dari tiga kelompok dan memantaunya setiap seperempat jam, mulai 45 menit setelah lahir dan berlanjut selama total satu seperempat jam.

Christensson menjelaskan, bayi-bayi di kelompok pertama diletakkan miring di ranjang bayi, sementara ayah mereka duduk di dekatnya di kursi, sementara bayi di kelompok kedua digendong di pelukan ayah mereka.

Bayi baru lahir di kelompok ketiga, dibaringkan telungkup di dada ayah mereka yang memastikan adanya kontak kulit ke kulit antara bayi dan ayahnya sebelum ditutup dengan selimut. Dia menemukan bahwa detak jantung bayi yang baru lahir, secara signifikan lebih tinggi dan lebih stabil dari waktu ke waktu dari kelompok yang mengalami kontak kulit ke kulit dengan ayah mereka. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya