Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
HINGGA kini penyebab alergi pada anak masih menjadi misteri. Berbagai terapi dikembangkan untuk menurunkan alergi.
Sebuah penelitian terbaru dari tim Chalmers University of Technology, Swedia, mengungkap hubungan diet ibu yang sedang memberi ASI terhadap kondisi ketahanan alergi pada bayinya. Dilansir Dailymail.co.uk, Rabu (23/12), hasil penelitian yang telah terbit di jurnal Nutrients itu menyebut jika ibu yang mengonsumsi banyak susu sapi saat memberi ASI akan membuat bayinya lebih kecil kemungkinan menderita alergi makanan.
Hasil penelitian itu didapatkan dari pengamatan terhadap 508 ibu dan bayinya. Peneliti menemukan jika bayi di bawah satu tahun, yang menderita alergi, ternyata memiliki ibu yang sedikit mengkonsumsi susu sapi.
Tim peneliti belum dapat mengungkapkan mekanisme yang menyebabkan korelasi tersebut. Namun, mereka memperkirakan jika susu sapi yang dikonsumsi ibu membantu pembentukan imun bayi.
"Kami menemukan jika ibu dari bayi berusia satu tahun yang sehat, mengkonsumsi susu sapi dengan jumlah cukup banyak selama mereka memberi ASI," ujar penulis penelitian itu yang juga ahli nutrisi di Chalmers University of Technology, Mia Stravik.
Ia menambahkan jika penelitian ini menunjukkan jika pola konsumsi makanan (diet) memberi dampak yang besar pada kondisi tubuh, termasuk sistem imun. Sayangnya, kini, banyak perempuan muda yang menghindari minum susu karena pengaruh tren maupun berbagai mitos diet.
Anggota tim peneliti yang juga peneliti pangan, Ann-Sofie Sandberg mengungkapkan jika penelitian itu menguatkan hygiene-hypothesis. Dalam hipotesis diyakini bahwa kontak dini dengan berbagai mikroorganisme dapat berfungsi mendorong pembentukan sistem imun manusia.
Namun, kini di era masyarakat yang semakin mementingkan higienitas maka kontak mikroorganisme pada tubuh bayi pun semakin rendah. Akibatnya, justru semakin banyak alergi muncul. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved