Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
SAAT menghadapi orang yang sedang marah terkadang kita kebingungan bagaimana cara meredakannya. Mengatakan bahwa mereka harus bersabar, tidak jarang justru membuat orang tersebut tetap emosi atau malah semakin marah.
Nyatanya, penelitian menunjukkan bahwa ada cara sederhana yang dapat berdampak besar dan memang penting dilakukan pertama kali. Cara itu adalah cukup dengan memberi ucapan pengertian. Dengan kata lain adalah mengiyakan atau memberi validasi terhadap perasaan orang tersebut. Ini penting dilakukan pertama kali, bahkan ketika kita sebenarnya mungkin tidak sepakat dengannya.
Demikian hasil penelitian para ahli Psikologi dari Ohio State University, Amerika Serikat, yang terbit di Journal of Positive Psycology, baru-baru ini. Penelitian itu dilakukan dengan mewawancarai sejumlah orang yang memiliki pengalaman yang membuat mereka sangat marah. Dari penuturan orang-orang tersebut terlihat bahwa orang yang dipahami atau disetujui perasaannya, bisa lebih cepat menjadi positif secara emosi.
"Kita selama ini sudah meremehkan kekuatan dari emosi positif. Kita menghabiskan begitu banyak waktu mencari cara bagaimana meredakan emosi negatif , tapi kita tidak cukup menggali bagaimana membantu orang itu sendiri untuk meraih dan menumbuhkan emosi positif lewat diri mereka sendiri," jelas Jennifer Cheavens, Profesor Psikologi yang memimpin penelitian tersebut, dilansir Science Daily, Senin (14/12).
Secara sederhana ia menjelaskan jika respon positif akan menghasilkan emosi yang positif. Sebaliknya respon negatif akan menghasilkan emosi negatif. Respon negatif itu dapat berbentuk ketidakacuhan akan amarah yang sedang dialami orang tersebut. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved