Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Antara Menulis dan Mengetik, Mana Lebih Baik?

Galih Agus Saputra
26/10/2020 12:35
Antara Menulis dan Mengetik, Mana Lebih Baik?
(Ilustrasi) Ilmuwan Norwegia menemukan jika menulis dengan tangan menciptakan lebih banyak di bagian sensor motorik.(Unsplash/ Annie Spratt)

KOMPUTER kini telah menjadi perangkat belajar yang umum bagi anak-anak. Bahkan tidak sedikit orang yang menilai kegiatan tulis-menulis manual memang tidak lagi diperlukan sejak adanya komputer. Namun benarkah menulis menggunakan tangan memang tidak ada manfaatnya?

Sejumlah ilmuwan dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU), Norwegia, baru-baru ini telah mempublikasikan hasil penelitian terkait metode belajar. Menurut mereka, seseorang menjadi lebih pintar dengan menulis di atas kertas. Mereka bahkan mengatakan bahwa menulis dengan tangan dapat menghasilkan proses pembelajaran dan ingatan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan mengetik menggunakan keyboard.

Penelitian itu dilakukan Ahli Saraf NTNU, Audrey van der Meer dan tim selama beberapa tahun belakangan. Pada 2017, ia memindai aktivitas otak 20 siswa saat belajar, dan pada 2020 ia kembali melakukan hal yang sama pada 24 individu yang terdiri dari anak-anak dan remaja. Hasil amatan kemudian menjunjukkan bahwa, penggunaan pena dan kertas dapat menghasilkan lebih banyak 'kait' ingatan di dalam otak. 

"Menulis dengan tangan menciptakan lebih banyak aktivitas di bagian sensor motorik. Banyak indra diaktifkan ketika kita menekan pena di atas kertas, melihat huruf yang ditulis, dan mendengar suara yang kemudian ditulis. Pengalaman indrawi ini menciptakan kontak di sejumlah bagian dan membuka otak untuk belajar," katanya, seperti dilansir dari Sciencedaily, Minggu, (25/10).

Dari hasil penelitian tersebut, van der Meer kemudian menekankan betapa pentingnya anak-anak ditantang untuk menggambar atau menulis sejak usia dini terutama di sekolah. Meski saat ini proses pembelajaran sudah banyak beralih ke sistem digital, akan tetapi Audrey menyarankan agar latihan menulis dengan tangan tidak ditinggalkan.

Van der Meer tidak menampik manfaat positif dari penggunaan keyboard saat belajar. Beberapa guru yang ditemuinya mengatakan keyboard telah berhasil menurunkan frustrasi. Dengan keyboard, banyak anak yang menghasilkan tulisan lebih panjang ketimbang sebelumnya. Meski begitu, ia memberi catatan, gerakan tangan yang rumit saat menulis huruf juga memiliki sejumlah manfaat.

"Jika Anda menggunakan keyboard, Anda menggunakan gerakan yang sama untuk setiap huruf. Menulis dengan tangan membutuhkan kendali atas keterampilan motorik halus. Sebisa mungkin, penting untuk menempatkan otak dalam suasana belajar," tutur perempuan, yang bekerja di Departemen Psikologi NTNU itu.

Ia menambahkan, otak manusia pada dasarnya telah mengalami evolusi selama ribuan tahun. Agar otak berkembang dengan baik, maka juga perlu digunakan dengan cara yang baik. Seseorang perlu menjalani kehidupan yang otentik, dimana ia harus menggunakan semua indra yang dimiliki baik untuk menikmati dunia luar, merasakan segala jenis cuaca, atau bertemu dengan orang lain.

"Jika kita tidak dapat melatih otak kita, maka otak kita juga tidak dapat mencapai potensi tertinggi dan itu dapat memengaruhi kinerjanya di sekolah," pungkasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya