Minggu 16 Agustus 2020, 04:35 WIB

Dihqon Nadaamist: Jembatan Mahasiswa Mandiri

Bagus Pradana | Weekend
Dihqon Nadaamist: Jembatan Mahasiswa Mandiri

MI/SUMARYANTO BRONTO
Pemilik Cleansheet, Dihqon Nadaamist.

 

MESKI sudah membantu, beasiswa kerap belum benar-benar menuntaskan masalah fi nansial mahasiwa dari keluarga ekonomi lemah. Akibatnya, mereka harus tetap mencari uang tambahan jika ingin menjalani perkuliahan hingga lulus.

Bagi Dihqon Nadaamist, kebutuhan finansial itu pula yang membuatnya tidak gengsi untuk menawarkan jasa kebersihan untuk rumah dosen-dosennya.

“Pada tahun 2017, saya punya ide untuk membersihkan rumah dosen saya karena dosen saya waktu itu enggak ada waktu bersih-bersih, akhirnya saya membersihkan rumah beliau dan alhamdulillah dapat uang serta makan dari beliau. Dari situlah, kemudian saya lihat ada peluang,” cerita Dihqon saat menjadi tamu Kick Andy episode Langkah Kecil untuk Indonesia.

Saat itu, Dihqon yang berkuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) telah menjadi penerima beasiswa Bidikmisi. Namun, beasiswa tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan perkuliahan.

Dua tahun menjalani usaha bebersih rumah, Dihqon kemudian memantapkan usaha itu dengan membuatnya menjadi usaha rintisan (startup) bernama Cleansheet. Menyadari banyak mahasiswa beasiswa lainnya membutuhkan uang tambahan, ia pun mengajak mereka bergabung.

"Setidaknya hasil yang di dapatkan bisa untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka,” lanjut Dihqon yang juga memberdayakan anak-anak putus sekolah.

Kini, Cleansheet telah memiliki 30 pegawai dengan sistem kerja paruh waktu. Dengan begitu, baik mahasiswa maupun anak putus sekolah dapat tetap mengejar mimpi, termasuk melanjutkan sekolah.

Berencana membuka cabang baru di Jabodetabek, layanan Cleansheet pun telah berkembang. Bukan hanya pembersihan umum bagian dalam rumah, melainkan juga merapikan taman dan perbaikan alat elektronik.

Terkait harga, Cleansheet mematok harga yang cukup terjangkau untuk setiap layanan yang mereka berikan, yaitu mulai 60 hingga 300 ribu rupiah, tergantung jarak lokasi dan luas area yang akan dibersihkan.

“Harganya bermacam-macam, tergantung luas dan layanan yang akan diorder. Itu pun tergantung tenaga kerja yang terjun ke lapangan. Kalau mahasiswa yang turun, biasanya kerjanya part time karena harus kuliah, yang jelas harga yang kami berikan masih tergolong normal untuk layanan seperti ini,” jelas Dihqon yang kini berusia 22 tahun.

Pemuda asal Pekalongan itu pun tidak melupakan impiannya untuk terus menuntut ilmu. Ia kini tercatat sebagai mahasiswa fastrack program magister (S-2) Ilmu Ekonomi IPB.

Dihqon juga mendapatkan pendanaan untuk usahanya dari berbagai instansi, dari kampus almamaternya, IPB, Kemenristekdikti, hingga Kemenpora. Dihqon berharap dapat terus mengembangkan usahanya dan dapat membantu banyak orang melalui bisnisnya. (Bus/M-1)

Baca Juga

Ist

Restoran McQueen Steak & Shake Hadirkan Hidangan Klasik Amerika

👤Mediaindonesia.com 🕔Sabtu 30 September 2023, 19:41 WIB
Konsep restoran ini muncul di Amerika sejak tahun 1934 yang terkenal dengan steak serta burger ikonik serta milkshake dengan aneka varian...
AFP

Intip Gemasnya Tingkah Conan, Kucing yang Diangkat Jadi Tim Security di Filipina

👤Alfredo Sitompul 🕔Sabtu 30 September 2023, 19:14 WIB
SEEKOR kucing yang bernama Conan berusia enam bulan telah bergabung dengan tim keamanan atau security di Worldwide Corporate Center (WCC),...
MI/ Fathurrozak

Buka-Bukaan Seluk-Beluk Bisnis Festival Musik di Ideafest 2023

👤Fathurrozak 🕔Sabtu 30 September 2023, 18:10 WIB
Merugi di tiga tahun pertama adalah hal...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya