Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Perayaan 2 Abad Kemayoran

Suryani Wandari Putri/M-5
28/2/2016 04:10
Perayaan 2 Abad Kemayoran
(DOK WANDARI)

GONG! Suara gong yang dipukul Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede berbunyi. Orang-orang bertepuk tangan dengan meriah dan meneriakkan yel 'Hidup Kemayoran!'. Rabu (24/2) secara resmi merupakan hari jadi ke-200 Kampung Kemayoran.

Acara dibuka pertunjukan palang pintu. Mereka berbalas pantun agar dapat diterima dalam acara itu. Karena itu, mereka juga beradu silat dengan lincah dan cekatan sampai ada yang bawa alat seperti golok. Ini menjadi budaya Betawi yang ada hingga sekarang.


Silat tertua

Pada acara ini, ada pula pertunjukan silat yang dimainkan abang-abang aliran silat sutra baja asli bela diri dari kemayoran. "Sutra baja itu kependekan dari silat utama putra Betawi jaya," kata Bapak Berti, dewan pelatih sutra baja. Sementara itu, sutra baja sendiri pun memiliki arti lain pula, yakni selembut sutra, sekeras Baja.

Usut punya usut, bela diri khas Kemayoran ini ialah silat tertua karena sudah ada sejak 1950-an. Awalnya tanpa nama, mereka menyebutnya mainan memukul. Untuk mengenang guru besar mereka terdahulu, Mat Marun yang meninggal pada 6 Juni 1972, akhirnya mereka menetapkan tanggal itu sebagai berdirinya perguruan bela diri sutra baja.

"Bedanya dengan perguruan silat lainnya, teknik gerakan ini memakai istilah pukul sambut yang artinya jika lawan memukul, kita pun menyambutnya," kata pak Rudi, anggota sutra baja.

Gerakannya sederhana dan tidak ada posisi tangan terbuka yang memudahkan lawan meraihnya. "Lebih banyak posisi tangannya bersiap di depan dada, memukul tangannya tidak direntangkan jauh," kata pak Rudi. Hingga kini sutra baja memiliki 24 jurus. Namun, silat ini sudah vakum selama 10 tahun. "Dengan acara ini, kami akan melestarikan lagi silat di Kampung Kemayoran," kata Pak Rudi.


Mencari fakta

Selain itu, acara ini dimeriahkan hiburan kebudayaan Betawi, seperti tarian, musik, dan makanan khas Betawi.

Apa spesialnya acara ini sampai dirayakan seharian di tengah jalan pula? Sejarah Kampung Kemayoran masih belum jelas. Saking tidak jelasnya kita tidak tahu kapan persisnya kampung ini dibangun. Akhir- akhir ini para aktivis mulai mencari fakta-fakta bersejarah untuk menggali asal usul daerah Jakarta Pusat ini.

Kata 'kemayoran' diambil dari kata 'mayor', jabatan orang Belanda saat Indonesia masih dijajah. Nama 'mayoran' ditemukan dari iklan koran pemerintahan Inggris Java Government Gazette 24 Februari 1816. Sejak itu hari jadi Kampung Kemayoran ditetapkan pada 24 Februari.

Kemayoran merupakan salah satu daerah yang paling berpengaruh di Jakarta. Daerah ini merupakan pusat kebudayaan Betawi hampir semuanya berasal dari Kemayoran! Ini disebabkan saat masa penjajahan, masyarakat Betawi tinggal di daerah Jakarta Pusat, khususnya di Kemayoran. Seni pencak silat, yang sekarang terkenal di seluruh dunia, berasal dari Kemayoran. Beberapa kebudayaan Betawi juga terpengaruh dari budaya luar, contohnya musik keroncong yang terinspirasi dari musik fado asal Portugal. Sayangnya, musik itu mulai dilupakan seiring dengan waktu berlalu.

Biarpun 'hari jadi' sudah ditetapkan, masih banyak peninggalan sejarah di Kemayoran yang belum dijelajahi! Acara ini dibuat agar masyarakat dapat menjelajahi dan melestarikan kebudayaan Kemayoran supaya tidak terlupakan. Bapak Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede, berterima kasih atas kegiatan para aktivis untuk menggali sejarah Kampung Kemayoran. Namun, sejarah Kampung Kemayoran belum berhenti di sini, lo. "Siapa tahu, mungkin saja ada kehidupan di Kampung Kemayoran sebelum 200 tahun yang lalu," kata Pak Mangara.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya