Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
GAUN panjang berpinggang tinggi dan rok semibalon itu berkesan romantis etnik, tapi juga seksi dan edgy. Itu karena material kain tenun bernuansa ungu pada bagian rok dan cut-out pada bagian dada.
Kesan muda makin kuat dengan hiasan kepala berupa rangkaian bola-bola warna-warni yang mengingatkan akan penari Betawi.
Itulah salah satu busana koleksi desainer Defrico Audy dalam peragaan di Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 di Senayan City, Jakarta, Selasa (22/10). Meski hiasan kepala tadi mengingatkan pada budaya Betawi, sesungguhnya keindahan budaya yang ingin ditonjolkan Defrico berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) sesuai dengan kerja samanya dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT untuk koleksi dan peragaan itu.
Hiasan kepala yang girly ialah salah satu cara menguatkan kesan muda dari koleksi itu. Seperti disampaikan Defrico, potongan yang ia pilih sengaja kekinian karena sasaran pasar yang merupakan segmen anak muda.
Pada 19 set busana lainnya yang ia keluarkan, napas serupa juga terlihat, baik dalam gaun koktail, gaun dengan outer panjang, maupun jumpsuit. Defrico bahkan tidak ragu mengeluarkan gaun yang lebih playful, tapi juga berisiko, yakni gaun dua sisi yang menampilkan dress selutut di satu sisi dan gaun panjang di sisi yang lain. Kain tenun tampil menyeluruh pada bagian gaun yang panjang.
Defrico menjelaskan kain-kain yang ia gunakan meliputi tenun ikat, buna, dan sotis. Sesuai namanya, tenun ikat dibuat dengan cara mengikat benang sebelum ditenun. Kain dengan ikatan itu dicelupkan pada zat pewarna.
Tenun buna dibuat dengan cara terlebih dulu mencelup benang yang akan ditenun. Sementara itu, tenun sotis bisa dikatakan paling rumit karena mencakup teknik menenun dan menyulam beberapa motif. Dalam satu kain akan terlihat motif seperti tiga dimensi karena ada jahitan yang timbul.
Tak hanya koleksi Defrico, dalam peragaan itu juga ditampilkan 30 koleksi dari tujuh desainer lokal NTT. Mereka ialah Noverda Tse, Alex Lajar, Jey Tallo, Victor Dino, Nur Ayu Widyaningtyas, Atiq Sikka, dan Liliana Maria Tuames.
Batik
Pada peragaan lainnya di JFW 2020, Alleira menampilkan batik yang bergaya muda. Gaya itu bukan lewat warna mencolok, melainkan potongan yang santai dan bebas.
Chief Operating Officer Alleira, Zakaria Hamzah mengungkapkan motif batik yang digunakan berasal dari Tanah Liek, Padang. “Siluetnya dibikin bebas agar masuk pada market anak muda dengan maxi dress, oversize dengan tunik yang bisa dipakai saat berhijab maupun tidak (modest),” kata Zakaria kepada Media Indonesia.
Kali ini Alleira pun seperti keluar dari zona nyamannya, yang biasanya menggunakan satu motif dalam artikel, kini mereka menabrakkan dua hingga tiga motif berbeda warna pada satu tampilan seperti gaun, long outer, kemeja, hingga celana pensil.
“Ya, karena kami lebih menonjolkan motifnya, dibuat satu tampilan menggunakan hingga tiga motif sekaligus karena menurut kami batik ini memiliki keunikan dalam hal motifnya seperti rumah gadang, pakis, hingga bunga,” pungkasnya. (M-1)
Sapto Djojokartiko mengambil inspirasi dari kehidupan di Canggu dan Uluwatu, sementara label Biasa mengangkat konsep kain poleng Khas Bali.
Koleksi Dara Baro di JMFW 2025 menggunakan teknik boro (tambalan) Jepang dengan menggunakan kain-kain Nusantara sisa produksi mereka sebelumnya.
The Langham Fashion Soiree digelar oleh Ikatan Perancang Mode Indonesia dan diikuti sejumlah desainer, di antaranya Rama Dauhan, Ghea Panggabean, serta Andreas Odang.
Perusahaan perhiasan asal Bali, John Hardy, mengeluarkan koleksi bergaya maskulin yang dimaksudkan untuk menambah karisma pria, setara jas dan dasi.
Momen berpakaian terburu-buru diolah menjadi seni oleh label Sean Sheila dalam koleksi pakaian pria terbarunya. Ada aksen robek dan jahitan tidak kelar.
Pada 7 September di Paris, Prancis, desainer-desainer Indonesia menampilkan koleksi di dua ajang, yakni Front Row Paris dan Indonesia International Modest Fashion Festival (In2mf) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved