Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Dari Limbah ke Energi Terbarukan

Fathurrozak
18/8/2019 03:40
Dari Limbah ke Energi Terbarukan
Hendra Surawijaya, bersama dua rekannya Rizhaf Setyo Hartono dan Elfahra Casanza Amalda(FOTO-FOTO: DOK PRIBADI)

TAICHING : Limbah dari rumah potong hewan yang mengandung banyak bakteri diolah mereka menjadi energi listrik terbarukan, bahkan mencapai daya 340 mw.

POTENSI menciptakan sumber energi baru terbarukan (EBT) terus diinovasikan. Salah satunya yang dikerjakan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Hendra Surawijaya, bersama dua rekannya Rizhaf Setyo Hartono dan Elfahra Casanza Amalda. Mereka memanfaatkan limbah dari rumah potong hewan (rph) yang ada di sekitar kampus mereka.

Ketiganya membuat prototipe yang dinamakan Shower (Slaughtering House Waste Water). Alat ini memanfaatkan bakteri yang ada di air limbah potongan kambing dan sapi. Air limbah rph mengandung feses hewan, rumen, darah, dan lemak.

Dengan inovasi EBT yang dilakukan Hendra dengan memanfaatkan limbah rph menjadi sumber listrik, tentu menjadi optimisme dalam menggali sumber-sumber EBT. Bahkan, Shower diklaim mampu menghasilkan daya setara untuk 103 ribu rumah.

Inovasi mahasiswa Brawijaya ini pun mendapat pengakuan dalam ajang Bujang Valley Innovation, Invention, and Design Competition 2019 di Universiti Teknologi Mara (UiTM), Kedah, Malaysia. Berikut petikan wawancara Muda dengan Hendra Surawijaya, ketua tim pencipta Shower, akhir Juli lalu.

Bagaimana ide awal Shower?

Ide dari Shower ini bermula dari proposal PKM Kemenristek-Dikti yang mengajak teman-teman dari mahasiswa FKH dan MIPA. Proses penggalian idenya bermula dari jurnal yang membahas tentang microbial fuel cell (MFC) dengan menggunakan agar sehingga kita membuat desain yang terbaru dan penampang agar yang lebih besar. Kami membutuhkan waktu lima bulan, dimulai pada Maret dan berakhir pada Juli.

Mengapa harus air limbah rumah potong hewan?

Air limbah ini pasti berdampak buruk terhadap lingkungan. Apabila kita manfaatkan terlebih dahulu, harapannya dapat mengurangi tingkat cemaran. Kimia yang kami gunakan pun juga bertujuan agar dapat mengurangi tingkat cemaran. Selain itu, juga karena di dalam air limbah rph terdapat bakteri yang cukup untuk membangkitkan listrik.

Berapa jumlah listrik yang dihasilkan?

Dari beberapa data limbah rph yang dihasilkan mencapai 123 m3, apabila dihitung bisa menghasilkan jumlah sel sebesar 55 ribu dengan daya total 340 mw. Air limbah yang kami gunakan berasal dari dua rumah potong hewan di Gadang dan Batu, Malang.

Bagaimana mekanisme kerjanya?

Bahan baku air limbah RPH Gadang yang telah dicampur dengan EM4 (effective microorganism-4) dimasukkan pada chamber. Dimasukkan mannitol salt agar dan garam elektrolit serta dipasang anoda dan katoda. Di air limbah, akan terjadi proses konversi energi karena adanya proses kimiawi pada elektroda yang kemudian mengikat elektron sehingga memunculkan beda potensial pada kedua ujung elektroda tersebut.

Jika tidak ada tegangan yang muncul, akan dilakukan pengecekan terhadap chamber dan kandungan limbah. Selain itu, kemampuan oksidasi elektroda juga akan dicek guna mengetahui apakah kedua elektroda tersebut dapat menghasilkan tegangan atau tidak.

Tegangan yang dihasilkan dari MFC ini merupakan tegangan DC agar dapat digunakan untuk menyuplai energi listrik ke peranti elektronik membutuhkan tegangan AC yang cukup untuk mengaliri setiap komponen elektronik pada suatu peranti.

Seberapa potensial Shower bisa menjadi sumber energi listrik alternatif?

Dari jumlah rph di Indonesia, dengan memanfaatkan limbah rph di 121 unit bisa menghasilkan energi listrik yang dibutuhkan pemerintah, yaitu sebesar 23% dari target EBT pada 2025.

Apa rencana ke depan?

Sejauh ini memang masih berupa prototipe. Shower nantinya bisa digunakan untuk listrik rumah tangga dan industri. Secara pemasangan, pasti tidak mudah, apalagi mengingat biaya yang mahal dan jumlah sel yang digunakan banyak. Apabila ini dijalankan, memang akan sangat memakan biaya.

Lalu, apa rencana terdekat?

Kami belum berencana untuk memproduksi secara massal. Rencana realistis terdekat kami tentu mengikuti kompetisi lewat ajang PKM dan menunggu adanya pendanaan dari suatu instansi perusahaan ataupun dari pemerintah. (M-3)

Biodata:

Nama: Hendra Surawijaya

Tempat, tanggal lahir: Tanah Laut, 8 Maret 1998

Pendidikan: Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

Prestasi: Bronze Medal Bujang Valley Innovation, Invention, and Design Competition 2019

Anggota tim

Rizhaf Setyo Hartono

Elfahra Casanza Amalda



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya