Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Peneliti Ungkap Misteri Perilaku Hiu Paus di Indonesia

Bintang Krisanti
27/6/2019 16:45
Peneliti Ungkap Misteri Perilaku Hiu Paus di Indonesia
Hiu paus(Abraham Sianipar/ Conservation International Indonesia)

PERILAKU hiu paus (Rhincodon typus) di Indonesia yang selama ini menjadi misteri berhasil diungkap lewat kajian Conservation International (CI). Kajian di tiga tempat populasi hiu paus di Teluk Saleh - Provinsi Nusa Tenggara Barat, Teluk Triton di Papua Barat, dan Teluk Cendrawasih di Papua menunjukkan pola pergerakan yang berbeda-beda.

Penemuan tersebut dipaparkan di acara International Whale Shark Conference di Exmouth, Australia Barat pada 28-31 Mei 2019. Abraham Sianipar, peneliti dari CI, mengatakan ada tiga pola pergerakan populasi hiu paus yang teridentifikasi yaitu rumahan di Teluk Saleh, musiman di Teluk Triton, serta campuran dari keduanya di Teluk Cendrawasih.

“Rumahan artinya sebagian besar hiu paus berada di area tersebut sepanjang tahun. Musiman berarti hiu paus hanya berada pada area tersebut pada waktu-waktu tertentu. Lalu, campuran merupakan gabungan dari rumahan dan musiman. Mempertimbangkan seluruh hiu paus yang ditelusuri merupakan individu yang belum mencapai kedewasaan, ini mungkin didorong oleh faktor makanan.” jelas Abraham.

Analisis ini didapat dari data pemasangan tag satelit pada 53 hiu paus di tiga tempat tersebut. Di Teluk Saleh, hanya empat dari 12 hiu paus yang berenang keluar. Hiu paus sisanya berada di dalam teluk bahkan beberapa di antaranya menetap selama 20 bulan.
Semua hiu paus yang dipasang tag di Teluk Triton menunjukkan pergerakan ke arah Laut Arafura. Mereka menghabiskan sekitar 35 persen waktunya di luar Kaimana. Sedangkan hiu paus di Teluk Cendrawasih memperlihatkan pola pergerakan keduanya. Beberapa berada di dalam teluk hingga 26 bulan dan lainnya keluar selama lebih dari tiga bulan, sebelum pada akhirnya kembali lagi ke dalam teluk.


“Perilaku hiu paus di Indonesia dapat dikatakan cukup menarik karena di beberapa tempat dapat dilihat sepanjang tahun, berbeda dengan kebanyakan agregasi hiu paus lainnya di dunia yang bersifat musiman. Hal ini menunjukkan potensi yang besar dalam pengembangan pariwisata. Di Maladewa, pariwisata hiu paus memberikan pemasukan tahunan sekitar 130 miliar rupiah,” ujar Abraham.

 
Pada September 2018, Desa Labuhan Jambu yang berada di Teluk Saleh telah meluncurkan pariwisata hiu paus berbasis masyarakat. Dengan peluncuran ini maka semua pengelolaan dan pendapatan dari pariwisata ini dimiliki penuh oleh warga desa. Bulan Mei lalu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menetapkan Desa Labuhan Jambu sebagai salah satu dari 99 desa wisata prioritas di provinsi tersebut. (RO/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya