Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Europe on Screen (EOS) Hadir Kembali

Abdillah M Marzuqi
03/4/2019 15:35
Europe on Screen (EOS) Hadir Kembali
JELANG EUROPE ON SCREEN: Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend (kedua kiri), Direktur Goethe-Institut Stefan Dreyer (kiri),(Ant/ JELANG EUROPE ON SCREEN: Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend (kedua kiri), Direktur Goethe-Institut Stefan Dreyer (kiri), serta dua Festival Co-Director Meninaputri Wismurti (kedua kanan), dan Nauval Yazid (kanan) berbincang seusai ko)

Festival film internasional terlama di Asia Tenggara, Europe on Screen kembali hadir. Tahun lalu, festival ini dihadiri lebih dari 24ribu penonton dan enjadi yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.

Tahun ini festival edisi ke-19 ini akan diselenggarakan di delapan kota di Indonesia pada 18-30 April. Tahun ini pun jumlah film yang ditayangkan juga lebih banyak, yaitu 277 pemutaran dengan 101 film panjang dan pendek dari 27 negara Eropa.

Festival itu bertujuan untuk memupuk dan mempererat kerja sama Uni Eropa dan Indonesia dalam bidang industri kreatif. "Festival ini memupuk pula kerja sama antara industri kreatif Eropa dan Indonesia sebagai sektor ekonomi yang meningkat pesat. Sebagai contoh, kami menghadirkan beberapa pekerja film Eropa untuk bekerjasama dengan sineas muda Indonesia," terang Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend dalam konferensi pers di Goethe-Institut Jakarta, Selasa (2/4).

Tidak semuanya film Eropa. Ada dua film karya sineas Indonesia yang menerima dana produksi parsial dari program EOS Short Film Pitching Project. "Dua film tersebut adalah Lasagna yang disutradarai Adi Victory dan Bangkis yang disutradarai Seren Trihardja. Mereka terpilih dari 100 lebih cerita yang kami terima," ujar EOS Festival Co-Direcior Nauval Yazid.

Program EOS Short Film Pitching Project juga dihadirkan kembali. Tahun ini telah terpilih sembilan finalis dari 110 peserta. Para finalis akan tampil di depan panel juri yang terdiri dari para profesional film. Panel juri kemudian akan memilih tiga proyek terbaik yang akan menerima pendanaan produksi parsial dari Europe on Screen.

Baca juga : Komikus Marvel asal Indonesia ini Punya Cita-Cita Terselubung

Europe on Screen telah menjadi acara film tahunan di enam kota yakni Jakarta. Bandung. Medan, Denpasar, Yogyakarta, dan Surabaya. Tahun ini, Europe on Screen akan hadir untuk pertama kalinya di Bekasi dan Tangerang.

Pemutaran akan diadakan di pusat-pusat kebudayaan dan ruang pemutaran komunitas. Selain pemutaran film, Europe on Screen mengundang beberapa cineas profesional untuk berbagi pengalaman dan keahlian melalui program Film Talks. Semua pemutaran dan program lain dan Europe on Screen 2019 terbuka untuk umum dan gratis.

Kali ini festival fokus pada pelestarian lingkungan hidup dengan mendedikasikan sub-segmen khusus berjudul #OurLand yang menampilkan enam film panjang dan empat film dokumenter pendek. Selain itu,  segmen retrospektif tentang arsitektur dan desain dalam rangka merayakan ulang tahun ke-100 sekolah seni dan desain Bauhaus di Jerman. Sebuah film dokumenter dibuat khusus untuk merayakan 100 tahun sekolah tersebut.

Ada pula instalasi video tentang Bauhaus dan pemutaran rekaman arsip karya. Pameran instalasi akan hadir di Goethe-lnstitut Jakarta mulai tanggal 19 April 2019.(M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya