Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menyibak Tabir Rahasia Riana dan Riani

MI
17/3/2019 03:00
Menyibak Tabir Rahasia Riana dan Riani
(DOK. NANT ENTERTAINMENT)

LAHIR dari orangtua yang memiliki usaha rumah duka membuat Riana kecil sering menjadi bahan olok-olok teman-teman sebayanya.

Namun, sang ibu (Citra Prima) yang berprofesi sebagai perias jenazah menurunkan sifat berani kepadanya. Riana kemudian tumbuh menjadi anak indigo yang bisa melihat kehidupan tak kasatmata. Kehidupan aneh Riana semakin menjadi ketika ia dan keluarganya pindah ke Jakarta untuk tinggal dengan pamannya, Johan (Willem Bevers). Di gudang rumah sang paman, ia menemukan boneka tua yang diyakini didiami sosok penunggu bernama Annie.

Riana menamai boneka itu Riani. Keberadaan Riani membuat Riana semakin menutup diri. Suatu hari Bu Klara (Aura Kasih), guru BP sekolahnya, datang bersama Hendro (Ken Anggrean), Lusi (Agatha Chelsea), dan Anggi (Ciara Nadine), yang juga anak-anak indigo. Mereka ingin membantu agar Riana dapat bersosialisasi. Namun, kehadiran mereka justru membuat makhluk keji penculik anak-anak bernama Bava Gogh dari masa lampau terlepas dan meneror mereka semua.

Film berjudul The Sacred Riana: Beginning yang tayang mulai 14 Maret ini dibintangi pesulap dan ilusionis Indonesia yang tengah naik daun, Marie Antoinette Riana Graharani alias The Sacred Riana. Meski karakter fi lm ini didasarkan padanya, film ini bukan biopik. Bow Vernon, dari kantor manajemen yang menaungi Riana mengatakan, kurang lebih 60% latar belakang Riana di film didasarkan kisah nyata, termasuk tentang bagaimana Riana mendapatkan Riani. Namun, 40% lain merupakan kisah fi ksi yang dibuat sesuai kebutuhan.

Meski ada sejumlah adegan jumpscare, tak banyak adegan menyeramkan dalam film besutan sutradara Billy Christian ini. Bava Gogh ditampilkan sebagai hantu dengan kulit wajah dan gigi tajam ala badut Pennywise di film It. Hantu ini berbicara dengan bahasa Indonesia khas bule dengan pertanda kedatangannya suara kecrek. Bukannya menimbulkan efek seram, kehadiran Bava Gogh justru menjadi hal yang sedikit menggelitik.

Film ini akan menjawab rasa penasaran tentang sikap The Sacred Riana yang selama ini irit bicara dan sering menggedek-gedekkan kepalanya, terlepas dari hal itu memang modifikasi sang sutradara maupun bukan. Menonton film ini rasanya tak perlu banyak berspekulasi. Jangan pula berharap aksi Riana sebagai seorang ilusionis dan pesulap. Mungkin itu akan jadi materi film sekuelnya. (Wan/M-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya