Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ditemukan Dinosaurus Bersenjata Duri di Punggung

(AFP/Science Alert/*/L-2)
09/2/2019 06:40
Ditemukan Dinosaurus Bersenjata Duri di Punggung
(AFP)

SEORANG paleontologi Argentina bernama Pablo A Gallina menemukan fosil spesies dinosaurus baru dengan karakter unik di Patagonia, Argentina. Dinosaurus baru itu diberi nama Bajadasaurus pronuspinax.

Nama tersebut diambil dari Etimologis Chimera yang berasal dari Spanyol, Yunani, dan Latin yang berarti 'kadal dari Bajada dengan duri condong ke depan'.

Dinosaurus herbivora ini mempersenjatai diri dari predator dengan sederet duri di tulang punggungnya. Spesies ini diperkirakan hidup 140 juta tahun yang lalu.

Replika leher berduri dinosaurus tersebut dipamerkan di Pusat Ilmu Budaya di Buenos Aires beberapa waktu lalu.

"Kami menduga duri yang sangat panjang, tipis, dan tajam pada bagian leher dan punggung itu pasti digunakan untuk melindungi diri mereka dari predator," kata Gallina.

B pronuspinax berkaki empat dan merupakan bagian dari keluarga Sauropoda yang hidup di akhir periode Trias (sekitar 230 juta tahun yang lalu) hingga akhir Zaman Kapur (70 juta tahun yang lalu).

Makhluk purba tersebut merupakan dinosaurus berduri banyak pertama yang condong ke depan dan pernah diidentifikasi ilmuwan.

Sauropoda adalah dinosaurus besar dengan leher dan ekor yang sangat panjang, kepala kecil, dan empat kaki dengan kulit tebal yang mencakup Brontosaurus, Diplodocus, dan Brachiosaurus. Kelompok itu termasuk dinosaurus terbesar yang pernah hidup di bumi.

B pronuspinax adalah keluarga kecil di dalam Sauropoda yang panjangnya hanya sekitar 9 atau 10 meter. Duri-duri Bajadasaurus seperti batang yang panjang dengan ukuran yang mencapai hampir 150 meter.

Fosil pertama dinosaurus ini ditemukan pada akhir 2013 di Formasi Bajada di Lembah Neuquen, Argentina.

"Saat kami menyelidiki makhluk yang hidup ratusan juta tahun yang lalu, kami tidak pernah bisa sepenuhnya mengonfirmasi alasan beberapa fitur unik mereka. Sepereti duri panjang B pronuspinax," tukas Gallina.

Saat fosilnya ditemukan para ahli menemukan tengkorak beserta tanduk-tanduk di punggung yang masih utuh. Para ahli menduga tanduk ini dilapisi keratin.

"Seandainya tanduk itu hanya tulang telanjang atau hanya ditutupi kulit, tentu itu (tanduk) akan cepat patah bila menghadapi serangan predator." Sama seperti zat keratin pada tanduk kijang.

Mereka juga memperkirakan fitur punggung aneh itu tak hanya untuk melindungi diri, tapi juga dapat mengatur suhu tubuh atau tempat penyimpanan lemak, mirip dengan punuk unta.

Agar tanduk mendukung struktur seperti itu, mereka harus cukup kuat agar tidak mudah patah.

Para ahli meyakini bahwa punggung B pronuspinax tidak bisa mendukung daging dalam bentuk apa pun, tetapi sebagai fitur yang bersifat defensif atau melindungi.

"Tanduk itu bukan sebagai alat pertahanan aktif, tetapi pertahanan pasif. Ini ialah struktur yang memberi peringatan bila karnivora mungkin mendekat," imbuhnya.

Sebelum temuan terakhir ini, para ahli juga telah menemukan Sauropoda dengan karakter yang sama di Amerika Selatan. Sauropoda itu diberi nama Amargasaurus cazaui.

Perbedaannya, Amargasaurus berbadan lebih ramping, dan duri pada punggungnya lebih pendek serta condong ke belakang. A cazaui hidup 15 juta tahun setelah Bajadasaurus.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik