Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Efek Mona Lisa Justru Tidak Terbukti di Lukisan Mona Lisa

Tosiani
09/1/2019 21:35
Efek Mona Lisa Justru Tidak Terbukti di Lukisan Mona Lisa
(AFP)

DUA peneliti dari Cluster of Excellence Cognitive Interaction Technology (CITEC) di Bielefeld University menemukan fakta baru mengenai efek tatapan Monalisa dalam lukisan karya Leonardo da Vinci.

'Mona Lisa Effect' adalah sebutan yang mengacu pada kesan bahwa mata orang yang terdapat dalam gambar seolah mengikuti penonton ketika mereka bergerak di depan gambar. Namun ternyata efek ini tidak terjadi pada lukisan 'Mona Lisa'.

Seperti dilansir Sciencedaily, dua peneliti yang terdiri dari Profesor Dr. Gernot Horstmann dan Dr Sebastian Loth dari Cluster of Excellence Cognitive Interaction Technology (CITEC) di Bielefeld University menunjukkan bahwa, efek tersebut tidak terjadi pada lukisan "Mona Lisa".

"Orang-orang dapat merasa seperti sedang dilihat oleh subjek foto dan lukisan - jika orang yang digambarkan melihat lurus dari depan gambar, yaitu, pada sudut pandang 0 derajat," jelas Horstmann.

Sebab itu, dengan pandangan sedikit ke samping, orang mungkin masih merasa seperti sedang dilihat. Ini dirasakan seolah-olah orang yang digambarkan sedang memandang telinga anda, dan berkorespondensi sekitar 5 derajat dari jarak pandang normal. Tetapi seiring dengan meningkatnya sudut, maka orang tidak akan memiliki kesan dipandang.

"Cukup aneh, kita tidak harus berdiri tepat di depan gambar untuk mendapatkan kesan dilihat - bahkan jika orang yang digambarkan dalam gambar terlihat lurus ke depan. Kesan ini muncul jika kita berdiri di kiri atau kanan dan pada jarak yang berbeda dari gambar. Sensasi kuat 'sedang menatap' adalah efek Mona Lisa," kata Dr. Loth, anggota kelompok penelitian Sistem Kognitif Sosial, yang merupakan bagian dari Fakultas Teknologi dan CITEC.

Ia menjelaskan, pada beberapa lukisan efek Mona Lisa memang terjadi. Namun sebaliknya pada lukisan abad ke-16 itu. "Efeknya sendiri tidak dapat disangkal dan dapat dibuktikan. Tapi pada Mona Lisa, dari semua lukisan, kita tidak mendapatkan kesan ini," kata Loth.

Penelitian, Horstmann dan Loth dilakukan dengan meminta 24 peserta penelitian untuk melihat Mona Lisa di layar komputer dan menilai arah pandangannya. Para peserta duduk di depan monitor. Penggaris lipat sederhana diposisikan di antara mereka dan layar pada beberapa jarak. Para peserta kemudian diminta menunjukkan dimana arah tatapan Mona Lisa yang bertemu dengan penggaris itu.

Peneliti membuat kesimpulan lebih dalam dari penelitian itu. "Jadi, jelas bahwa istilah Efek Mona Lisa tidak lain adalah istilah yang salah. Ini menggambarkan keinginan kuat untuk dilihat dan menjadi pusat perhatian orang lain - agar relevan dengan seseorang, bahkan jika Anda tidak kenal orang itu sama sekali." kata Horstmann. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya