Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Raphael Wregas Bhanuteja, sutradara film dan penulis skenario kembali menunjukan taringnya di dunia film. Pria yang akrab dipanggil Wregas itu kembali mendapatkan penghargaan di kancah internasional. Kini film buatannya berjudul 'Therefore I Am' menyabet penghargaan "The Hamilton Behind The Camera Award - Talent for the Future" pada Torino Film Lab - ScriptLab project 2018 di Turin, Italia.
Melalui akun instagram Wregas pada 25 November silam yang menunjukan rasa bahagianya mendapatkan trofi saat dipanggil ke atas panggung. Pada captionnya ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya menulis dan menyutradarai film tersebut.
Film terbarunya ini hasil kerja sama dengan Daud Sumolang sebagai co-writer dan diproduseri Mira Lesmana dan Riri Riza. "Thank you for the 'Hamilton Behind The Camera Award Talent For the Future 2018 for our flm project Therefore I Am' who will be directed by me, produced by Mira Lesmana and Riri Riza, and co,write with Daud Sumolang in Torino Film Lab," tulis Wregas.
Sebelumnya film yang mendapat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini mengirimkan dua tim perwakilan dari Indonesia untuk mengikuti residential workshop di tiga negara yang diadakan Torino Film Lab - ScriptLab project 2018. Mereka mendapatkan berbagai pelatihan dan pendidikan baik berupa konsultasi untuk berbagai macam aspek pembuatan dan pengembangan film. Di November para peserta mempresentasikan proyek film mereka dihadapan hampir 300 pembuat keputusan melalui Torino Meeting Event (pitching session).
Kemenangan ini menunjukan kepada dunia anak muda Indonesia bisa bersaing. Wregas bukanlah pemain baru di dunia film, sebelumnya lulusan Film di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta menjadi sutradara film Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan Leica Cine Discovery Prize sebagai film pendek terbaik di Semaine de la Critique, Festival Film Cannes 2016 dengan film pendeknya yang berjudul Prenjak / In The Year of Monkey. Film itu bercerita tentang perempuan penjual korek api di Yogyakarta yang diambil dari kisah nyata zaman dahulu. (M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved