Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJAK pertengahan tahun 90-an, Nikita Dompas telah dikenal sebagai gitaris handal. Kepiawaiannya bermain gitar bisa dilihat dalam penampilan bersama band Potret yang dimotori Melly Goeslaw dan Anto Hoed.
Kini, meski musisi baru bermunculan nama Nikita tidak juga sirna, justru makin disegani. Terutama dengan kesuksesannya menjadi produser album Metamorfosa milik Andien yang kemudian meraih Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2018 untuk kategori Album Jazz Terbaik.
Seolah terus melebarkan sayap, Nikita kini menggarap musik untuk pertunjukan sirkus The 50 Great Show. Pertunjukan yang akan berlangsung 14 Desember 2018 hingga 20 Januari 2019 itu merupakan perayaan setengah abad kelompok sirkus kelas dunia asal Indonesia, Oriental Circus Indonesia (OCI).
Dalam jumpa media beberapa waktu lalu di Jakarta, Nikita mengungkapkan jika proyek baru ini memenjadi tantangan tersendiri, terutama karena tidak ada naskah yang bisa ia baca untuk dijadikan pegangan dalam pembuatan komposisi musik. "Saya kalau kerja di film itu ada namanya picture lock, jadi adegannya sudah ke lock, terus ada template musik maunya begini. "Kalau ini gak bisa begitu. Nomor satu, adegan seperti ini kayaknya gak ada skripnya. Skripnya pun bukan skrip yang dibicarakan. Jadi saya gak baca naskah," ujar pria yang menggarap musik untuk film Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014).
Dengan pengalaman yang baru, saat awal penggarapan musik, ia mengaku tidak mendapat gambaran cukup. "Ini sebetulnya bisa dibilang awalnya saya compose, blind, buta cuma berdasarkan yang mereka punya kira-kira adegannya seperti apa. Durasi juga masih berapa detik kira-kira," terangnya.
Dengan kondisi tanpa naskah itu Nikita harus lebih dalam membuat interpretasi. Ia pun menyebut proses yang harus dilaluinya sebagai potensi mengkhayal model baru. ""Jadi pas saya amatin ini baru lagi. Interpretasinya jauh banget beda. Potensi menghayal model baru ini," ujar Nikita sembari tertawa.
Meski berbeda pola kerja, pola yang dipakai dalam sirkus sama dengan yang digunakan dalam film yakni komposisi yang membangkitkan emosi. Nikita mengaku mengaku sudah mulai membuat komposisi musik pertunjukan itu sejak September. Meski cukup banyak mendapat tantangan, Nikita mengaku senang sebab ia memang tidak ingin hanya berada di zona nyaman dalam berkarya. "Saya mau naik kelas. Maksudnya saya gak mau nyaman-nyaman," pungkasnya. (M-1)Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved