Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Bahasa Kasih Sayang lewat Boneka

Abdillah Marzuqi
28/10/2018 01:20
Bahasa Kasih Sayang lewat Boneka
MI/PIUS ERLANGGA(MI/PIUS ERLANGGA)

TANGAN kecil itu cekatan menggambar wajah di atas kain. Setelah membuat pola dengan spidol, dibubuhkannya cat warna-warni, hingga wajah boneka itu tampak ceria.

"Ini masih belepotan," ujar Raisa Fakira Aqila sembari malu-malu memperlihatkan boneka buatannya. Belum selesai, bocah berusia delapan tahun itu kemudian serius membuat baju untuk bonekanya. Uniknya, baju yang dibuat bergaya tradisonal dengan menggunakan kain perca.

Aqila ialah salah satu peserta Workshop Membuat Boneka Berkebaya Encim dan Berkain Batik Rembang yang diadakan di Plaza Semanggi Jakarta, pada Minggu (21/10). Ia di tengah peserta yang didominasi para ibu dan nenek.

Mereka didampingi oleh Diah Saraswati, instruktur pembuatan boneka berkebaya. Diah sekaligus meluncurkan buku berjudul Gaya Klasik Boneka Cantik.

Untuk pelatihan hari itu, Diah menampilkan tiga boneka berkebaya encim dan berkain batik dengan tema Kartini bersaudara. Ketiganya mempunyai nama masing-masing, yakni Kartini, Rukmini, dan Kardinah.

"Kemarin sih sebenarnya temanya bebarengan dengan Art of Rembang. Makanya, saya bikin tiga berkebaya encim dan pakai kain dari Lasem," ujar Diah kepada Media Indonesia.

Kisah Diah dan boneka bermula dari kain perca. Ia melihat banyak kain perca terbuang. Padahal, untuk selembar kain, boleh jadi tidak mudah mendapatkannya.

"Awalnya sih karena saya main perca. Saya banyak dapat perca, seperti kain ini," ujarnya sembari menunjuk pada kain yang dipakaikan pada salah satu boneka.

Diah merasa sayang jika kain sisa baju terbuang. Ia lalu berpikir untuk menjadikan kain perca itu menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ia banyak mendapat kain perca dari orang lain.

Bentuk boneka yang cantik, tidak serta merta ia hasilkan. Diah butuh empat tahun untuk mencoba berbagai macam cara demi boneka cantik.

Hingga kini terdapat beberapa boneka berkebaya encim dan berkain yang telah dibuat Diah, beberapa di antaranya memakai kain batik, kain ulos, dan tenun NTT. Semua itu didapat Diah secara gratis.

"Yang semua saya dapatkan gratis dari teman-teman, ada yang karena dibuang, saya ambil," tegas Diah.

Melatih kreativitas

Diah mengaku, pengetahuan membuat boneka ia dapatkan dari buku bacaan maupun pembelajaran daring. Namun, ia merasa perlu berbagi lewat pelatihan langsung karena merasakan efektivitasnya.

"Jadi, semua itu kalau belajar kan bisa dari banyak sumber. Tapi, yang teknik itu yang perlu saya share ke teman-teman, bagaimana cara memasukkan dakron supaya badan bonekanya enggak menggumpal, seperti itu. Terus bagaimana teknik membalut dan sebagainya," tegasnya.

Meski berawal dari upaya memanfaatkan barang bekas, ia yakin kegiatan pembuatan boneka diminati dan dibutuhkan masyarakat karena makna besar di dalamnya. Pembuatan boneka akan selalu dibutuhkan selama masih ada anak-anak.

Dengan membuat boneka sendiri, maka warga dapat menyampaikan rasa personalnya. Di situ pula bahasa kasih sayang tersampaikan pada anak. Tidak hanya itu, membuat boneka juga melatih kreativitas.

Berbincang soal kasih sayang, salah satu peserta Helen Susanto, 74, juga merasakan hal yang sama. Usia yang tak lagi muda, tidak memupus semangat Helen untuk menyelesaikan boneka buatannya. Meskipun mata Helen saat ini tidak mudah lagi untuk diajak kerja sama.

"Kesulitannya di mata, ya, karena saya sudah tua. Jadi susah, tapi dibantu sama gurunya," ujar Helen.

Menurut Helen, yang paling membahagiakan dalam pembuatan boneka ialah ketika boneka itu selesai. Bahkan, Helen berencana untuk menghadiahkan boneka buatannya untuk cucunya.

"Asiknya itu kalau sudah jadi, itu rasanya senang banget. Buat hadiah ke cucu," tambah Helen.

Bahkan, kenyataanya, bahasa kasih sayang itu bukan hanya dari orang dewasa ke anak-anak, melainkan juga sebaliknya.

Ini pula yang dilakukan Aqila. Ia mempersembahkan boneka buatannya untuk orang tua. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya