Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Merayakan Sedapnya Sajian Bumi Borneo di Serpong

Iis Zatnika
27/8/2018 17:15
Merayakan Sedapnya Sajian Bumi Borneo di Serpong
Festival Kuliner Serpong 2018 bertema Pesona Bumi Borneo, digelar di pada 16 Agustus hingga 16 September di Summarecon Mal Serpong (SMS), Tangerang Selatan, Banten.(Mi/Iis Zatnika)

Kenangan tentang tanah Pontianak, Singkawang dan Mempawah kembali segar ketika kaki melangkah ke area parkir selatan Summarecon Mal Serpong (SMS), Tangerang Selatan, Banten, Minggu (26/8). Ada panggung dengan konstruksi Betang, rumah adat suku Dayang serta ornamen ukiran kuning dan hitam di bangunan yang menaungi sedikitnya 100 penjaja kuliner. Seluruhnya memasak di tempat, kecuali sudut yang menyediakan kue bulan, saus sambal ala Pontianak yang selain pedas membara juga bercitarasa asam dari cuka yang disertakan sebagai bahannya, hingga manisan lidah buaya yang direndam air gula, menghasilkan perpaduan segar dan legit. 

Kekayaaan bumi Kalimantan yang menghasilkan aneka hasil bumi yang  kemudian diolah dalam tradisi dapur yang diwariskan antar generasi, dirayakan di Festival Kuliner Serpong 2018 bertema Pesona Bumi Borneo, pada 16 Agustus hingga 16 September.  
 
Harmoni tiga etnis
Tenda pertama yang saya sambangi, Sate Kuah Pontianak. Mencuri perhatian karena antriannya terbilang panjang. Pembakaran satenya provokatif karena tak henti menguarkan aroma sedap. Usai dibakar, tusukan daging sapi itu disajikan meriah karena selain potongan lontong dan bumbu kacang, siraman kuah kaya rempah yang sedikit kental menyempurnakan tradisi sajiannya. 
 
Tak perlu beranjak jauh dari tempat duduk saya di muka tenda perdana, saya kembali mengantri di depan Kwetiaw Sapi Ponti Aliong buat menjemput memori tentang malam-malam saat pelesir di Pontianak yang berpindah-pindah dari satu kedai kwetiaw ke warung lainnya. Saya memesan kwetiaw goreng yang dimasak dalam wajan bersama tauge, sawi dan potongan daging sapi. Dibuat dari beras yang kemudian menghasilkan tekstur kenyal, sajian ini menjadi bukti bumi Borneo kaya harmoni. 
 
Tradisi mengolah kwetiaw, lalu memasaknya bersama bawang putih, tauge dan sawi hijau bisa jadi dibawa leluhur warga Tionghoa, namun siraman kecap manis yang menghasilkan tampilan cokelat menggoda dan citarasa manis adalah bukti kultur memproduksi gula merah juga berpengaruh. Kecap manis yang autentik Nusantara nyatanya adalah perpaduan kultur mengolah kecap asal China yang hanya mengenal rasa asin, yang ketika sampai di bumi Indonesia, dididihkan bersama gula merah, sehingga menghasilkan rasa legit.
 
Ketika perut telah terisi, maka penjelajahan lebih seru pun saya lakukan ke lokasi gerai Jajanan Pontianak @haw. Ada saus sambal yang pedas dan asam sekaligus, kawan terbaik saat menyantap kwetiaw atau menu peranakan lainnya seperti capcay atau puyunghay hingga terasi matang asal Singkawang. Jangan lupakan pula aneka rasa dan ukuran kue bulan, kue keranjang hingga kerupuk udang Pontianak yang gurih.
 
Diselenggarakan buat kedelapan kalinya, FKS total menghadirkan Kalimantan dengan detil hingga saya menemukan Talawang atau perisai Dayak di beberapa sudutnya. Tanah Borneo selain kaya rasa, pun mengingatkan tentang Indonesia yang penuh warna. Suku Dayak, Melayu dan Tionghoa melahirkan aneka tradisi, termasuk kultur dapurnya yang sedap nan khas. 
 
Kumpul di Serpong
Usai makan dan jajan ala Kalimantan, patut pula mencoba aneka sajian dari penjuru Nusantara lainnya, karena seperti tahun-tahun sebelumnya, selain membawa serta penjaja sajian tradisional nan autentik asal daerah yang jadi tema utama, Indonesia juga ditampilkan lengkap di sini. Maka saya pun menikmati Pisang Ijo Pemuda yang jika tak di ajang FKS harus disambangi ke kawasan Tanjung Duren Jakarta Barat. Tepung yang membalut pisang raja yang matang sempurna itu bertekstur pas,  berpadu dengan bubur sumsum dan siraman saus manis merah. 
 
Cuma di sini, jajanan khas Makassar yang dijajakan di Jakarta Barat, bisa dipertemukan dengan Serabi Hijau 11 Saudara yang jauh-jauh didatangkan dari Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Hijau dari pandan, panas karena langsung dimasak diatas wajan tanah liat dan legit dari siraman kinca atau saus gula merah.
 
Pun, di sini, panasnya tahu pong goreng yang tawar dengan cocolan petis wangi dan gurih, bisa didapatkan tanpa perlu jauh-jauh ke kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, lokasi langganan saya jajan Tahu Petis Yudhistira. Di sini, kuliner kebanggaan Indonesia hingga jajanan sedap di sudut-sudut Jakarta, tersaji sekaligus. Kurasi rasa, lokasi hingga kualitas makanan membuat tak perlu risau dengan stok dan jam buka yang seragam.

 

Christina Manihuruk, tim hubungan masyarakat SMS berkisah, semua pedagang yang hampir seluruhnya UKM, yang sebagian adalah peserta dari ajang sebelumnya, diikat dalam komitmen untuk menjaga kualitas rasa dan stok. Audisi citarasa pun dilakukan secara berkala.

 

 
Puas menjelajah Borneo dan menikmati kekayaan pengolahan makanan Sulawesi Utara, Jawa Barat hingga Jawa Tengah, saya pun menunggu-nunggu, tahun depan penjuru Indonesia mana yang akan dipindahkan ke Serpong? (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya