Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KISAH cinta perempuan sederhana dan keluarga kaya raya memiliki daya tarik sendiri. Film serupa banyak diangkat ke layar lebar, seperti Pretty Woman, Pride and Prejudice, hingga Maid in Manhattan. Bahkan, kisah dongeng Cinderella pun memiliki benang merah yang sama.
Cerita serupa menjadi garis merah dari film berdasarkan novel dengan judul yang sama, yakni Crazy Rich Asian yang ditulis Kevin Kwan. Kisah cinta profesor ekonomi keturunan Tionghoa-Amerika Rachel Chu (Constance Wu) dan Nick Young (Henry Golding). Kisah cinta mereka layaknya pasangan kekasih pada umumnya di New York, Amerika Serikat.
Perkara baru muncul saat Nick mengajak Rachel ke pernikahan sahabatnya di kampung halamannya, Singapura. Sebuah foto candid keduanya di sebuah kedai kopi tersebar di keluarga Young dan ramai menjadi pembicaraan keluarga akan sosok Rachel. Tidak terkecuali sang ibu Eleanor Young yang diperankan Michelle Yeoh. Perdebatan dan perbedaan pandangan pun dimulai.
Di satu sisi, Rachel mulai mengetahui Nick berasal dari keluarga kaya. Tepatnya orang terkaya di bidang properti di 'Negeri Singa' itu.
Kejutan-kejutan akan kekayaan milik Nick mulai terungkap. Saat di bandara, Rachel terkejut mereka menggunakan penerbangan kelas satu.
Termasuk pesta bujangan temannya yang terbilang 'wah'. Untuk pria dilaksanakan di kapal kontainer yang bagian dalamnya diubah menjadi beberapa kolam renang. Sementara itu, para perempuannya dimanjakan di sebuah pulau dengan pelayanan bintang lima.
Kekayaan keluarga Nick pun sempat ditonjolkan di awal film. Kala itu mereka di London, Inggris, tetapi ditolak masuk ke hotel. Melalui hubungan telepon, sang ayah langsung membeli hotel tersebut.
Bibit, bebet, bobot
Konflik mulai terbangun antara Eleanor dan Rachel. Layaknya orang Asia pada umumnya, yang mengutamakan latar belakang keluarga calon mempelai anaknya.
Menurutnya, keduanya berasal dari kultur yang berbeda. Rachel berasal dari keluarga menengah ke bawah dan hanya dibesarkan ibunya. Di samping itu, Eleanor menilai Rachel yang dibesarkan dengan budaya barat yang mementingkan diri sendiri dan berbeda penganan dengan mereka. Perbedaan kelas dan kultur keduanya secara perlahan dikupas.
"Ada sebuah ungkapan Hokkien, 'kaki lang'. Itu maksudnya: bagian dari kami dan kamu bukan bagian dari kami," kata ibu Nick kepada Rachel.
Selain cerita percintaan Rachel Chu dengan Nick Young, yang menarik dari film ini ialah adanya dialog-dialog satire. Yang juga tidak kalah penting, pesan moral yang coba disampaikan penulis agar tidak menyerah dan terus berjuang menghadapi keadaan.
Dari sisi sinematografi, Jon M Chu selaku sutradara terkesan ingin menampilkan keglamoran seperti film Great Gatsby dalam konteks Asia. Beberapa tempat-tempat ikonis Singapura diekspos dalam film ini, seperti Taman Marlion, Marina Bay Sands, Newton Food Centre, hingga Raffles Singapore Hotel.
Film berdurasi 119 menit ini mendapatkan beragam pujian dari berbagai pihak. Pasalnya di Amerika, keturunan Asia kerap distereotipkan sebagai orang yang lemah lembut dan jarang bicara. Namun, kehadiran film ini membuat pandangan baru akan Asia. Semua pemain yang terlibat semuanya keturunan Asia.
Film yang dilabeli 17+ ini pun mendapatkan penilaian sangat bagus dari para kritikus ketika diputar perdana di Amerika Serikat. (The Verge/M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved