Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Klik, Milenial pun Berqurban, Buat Indonesia dan Dunia

Iis Zatnika
25/8/2018 22:10
Klik, Milenial pun Berqurban, Buat Indonesia dan Dunia
Semangat berqurban para milenial, menggulirkan manfaat hingga ke penjuru Indonesia hingga dunia, sebagian daging didistribusikan dalam bentuk sajian siap santap.(Dok/Global Qurban)

Usai Isya, perkampungan padat kawasan Duri Mas, Duri Kepa, Jakarta Barat itu masih saja sibuk. Hilir mudik kendaraan, gerobak bakso dan nasi goreng, hingga anak-anak yang berlarian, kian riuh dengan sembilan sepeda motor yang parkir di depan rumah Marsin serta para  pengemudinya yang berbincang, berbagi kisah tentang pekan mereka yang melelahkan, namun istimewa.

"Di sini nih, kami memasak, selain relawan seperti saya dan Ruslan, juga ada enam ibu yang membantu memasak. Ya jelas, butuh bantuan ibu-ibu karena sehari bisa masak satu hingga dua ekor sapi, belum lagi nasi dan acarnya. Jadi heboh deh, mungkin udah tiga hari ini saya nggak tidur, karena proses masak hingga mengantar itu bisa seharian, kami lakukan dua hari berurut-turut, belum juga membantu ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Cakung, karena sapinya harus ditulis nama orang yang qurbannya, difoto sebelum dan sesudahnya, untuk pertanggungjawaban," kata Masrin, sang tuan rumah acara rapat evaluasi sembilan penanggungjawab Dapur Qurban Aksi Cepat Tanggap (ACT) wilayah Jakarta Barat kepada Media Indonesia di teras rumahnya yang malam itu dialasi tikar, Sabtu (25/8).

Daging-daging sapi yang datang dalam kondisi segar dari RPH Cakung itu, kemudian diolah dengan bumbu krengsengan, sajian asal Jawa Timur, serupa semur dengan rempah yang banyak, nan manis. Disajikan dalam kotak-kotak plastik mika, ada pula nasi yang dibungkus dengan kertas putih dengan tulisan Dapur Qurban berwarna merah dan acar segar.

Memimpin kerja sembilan Dapur Qurban di Jakarta Barat, diantaranya Taman Sari, Tambora, Kembangan, Kebun Jeruk, Grogol Petamburan, Cengkareng dan Kali Deres, Marsin harus memastikan 36 ekor sapi itu diolah jadi santapan yang sedap, memudahkan pun memuliakan sang penerimanya.

"Kami menghasilkan tak kurang total 14 ribu kotak yang kami masak dari pukul tujuh atau delapan pagi hingga akhirnya siap dibagikan biasanya usai azan Isya. Wilayah yang kami bagi, masuk dalam kriteria kumis alias kumuh dan miskin berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ujar Mirsan yang bersama Ruslan, yang juga kerabatnya, sekaligus menjadi penanggungjawab dapur wilayah Duri Kepa.

Penyambung silaturahmi
Bukan cuma jadi santapan makan malam yang mengenyangkan, kotak-kotak berisi makanan yang menjadi bagian dari rangkaian program Global Qurban ACT itu pun, kata Marsin, diharapkan juga menjadi medium penyambung silaturahmi. "Bukan cuma antara yang qurban dengan penerimanya, namun juga antar penerima. Kami himbau makanan itu disantap berbarengan oleh warga, agar lebih barokah," ujar Marsin.

Tahun ini, program Global Qurban ACT yang dibagikan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, kata Fa'i, tim ACT yang setiap harinya bertugas di RPH dan memastikan distribusinya, mencapai 300 ekor sapi. Sebanyak 140 ekor dipotong di RPH Cakung dan dibagikan untuk dimasak di Dapur Qurban. Sisanya, 160 ekor, disebar pada masyarakat dan masjid dan dipotong mandiri oleh mereka.

"Total sasaran penerima manfaatnya, dari Dapur Qurban lebih dari 168.000 orang dan 32.000 paket daging dari sapi yang dipotong mandiri oleh masyarakat," ujar Fa'i.

Bukan cuma di Ibu Kota, dapur-dapur itu juga dibuka di 16 kota di negeri ini, bahkan daging qurban disebar di lebih dari 40 negara yang dilanda kelaparan dan kemiskinan akibat bencana alam dan konflik kemanusiaan, mulai Palestina, Suriah, Yordania, Mesir, Somalia, Afrika Tengah, Kamerun, Uganda, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Filipina, Laos, Vietnam, Thailand, Kamboja, Timor Leste hingga Bosnia.

"Selain memanfaatkan Lumbung Ternak Masyarakat (LTM) yang kami buka di  Blora, Jogjakarta, dan Tasikmalaya sebagai wirausaha sosial yang memberdayakan peternak dan mampu menekan harga kambing hingga Rp1,7 juta, di wilayah-wilayah lainnya kami tentunya memanfaatkan hasil ternak lokal," kata Presiden Global Qurban ACT Rini Maryani.

Milenial pun berqurban
Kabar gembira tentang qurban, kata Rini, bukan cuma soal terobosan di sisi pasokan dan wujudnya, namun juga kecenderungan makin mudanya para pelaksana ibadah ini.

"Karena kami bekerjasama dengan mal-mal daring, mulai Tokopedia hingga DuniaHalal.com, maka para milenial yang identik dengan belanja online itu tinggal klik. Ada pula 17 Gerai Mitra Qurban, yaitu Indomaret hingga mal AEON, yang lekat dengan gaya hidup urban, maka qurban kian dekat. Belum lagi semangat hijrah para milenial, jadi mereka bekerja keras, bersemangat mengeksplor dirinya namun juga bergairah dalam beribadah hingga manfaat yang bisa ditebar dari Global Qurban ini mencapai 34.567 ekor hewan qurban, 7,5 juta orang di 46 negara, 34 provinsi dan 265 kabupaten/kota di Indonesia," ujar Rini yang bersama timnya secara rutin menginformasikan mekanisme bahkan foto proses distribusi di globalqurban.com.

Memantik semangat relawan
Di akar rumput, qurban pun bergema tak hanya dalam bentuk manfaat yang disebar dari nusantara hingga penjuru dunia, dan para pelaksana ibadahnya yang kian milenial, namun juga memantik semangat kerelawanan.

Marsin yang bergabung sebagai relawan ACT pada 2017 ketika perumahan mewah disamping kampungnya terkena banjir, kini berhasil menularkan semangat untuk berkontribusi pada sekitar sesuai kapasitas yang dimiliki, pada Ruslan, kerabatnya, yang pertama kali terjun sebagai volunter pada Global Qurban kali ini.  Pengalamannya melihat orang yang ditolong selamat, seorang ibu dan anaknya yang ia dorong dengan kasur karet melewati banjir hingga setinggi nyaris seleher orang dewasa, menantangnya melakukan aksi-aksi selanjutnya.  

Marsin yang bekerja di bengkel sebagai penggulung dinamo dan Ruslan, karyawan di sebuah lembaga keuangan, kini bahkan tengah bersiap berlayar ke Lombok untuk menolong korban gempa di sana. "Dari kegiatan Idul Adha ini saya belajar tentang dunia relawan ini. Kami sudah mengumpulkan donasi hampir Rp 12 juta, baju layak pakai hingga susu yang sudah disetor ke ACT, dan sekarang siap-siap turun langsung ke sana." ujar Marsin. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya