Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Bermain Gobak Sodor Hingga Mencium Aroma Rempah di Kampung Warna

Suryani Wandari Putri Pertiwi
28/8/2018 18:12
Bermain Gobak Sodor Hingga Mencium Aroma Rempah di Kampung Warna
(ANTARA/ Yudhi Mahatma )

Kisah-kisah superhero dari berbagai negara nyatanya lebih disukai anak-anak Indonesia saat ini dibandingkan cerita rakyat Indonesia, padahal kisah-kisah rakyat Indonesia seperti Timun Mas, Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang hingga si kancil, memiliki nilai budaya yang penting untuk dipahami dan dijadikan cerminan untuk anak. Dahulu kisah ini memang sering didongengkan orangtua kepada anaknya, terutama menjelang tidur.

Kini pesatnya arus globalisasi seolah memberikan batasan antara ibu dan anak bahkan membuat terkikisnya rasa nasionalisme. Beragam tayangan pada film, lagu hingga tantangan pada media sosial justru semakin dianggap lebih keren bahkan mereka tak jarang melakukan hal apapun untuk viral di internet. 

Lebih parah lagi, anak zaman sekarang cenderung lebih suka memakai bahasa asing untuk berkomunikasi dibandingkan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa Ibu sendiri. Rasa nasionalisme pada anak tentunya dapat tumbuh dari beragam kegiatan yang dibangun dari lingkungan rumah, antara anak dan orangtuanya. 

Bahkan menurut penelitian dari South University, waktu berkualitas bersama keluarga bisa memperkuat ikatan antara orang tua dan anak, serta melatih komunikasi dua arah yang lebih lancar. Bahkan, anak-anak akan mendapatkan nilai lebih tinggi disekolahnya jika sering sering menghabiskan waktu bersama keluarga.

Selain mengenal cerita rakyat, ada beragam kegiatan seru lainnya yang bisa dilakukan bersama kelurga sekaligus menumbuhkan rasa nasionalisme. Misalnya saja, menonton film edukasi Indonesia, yang mana kini industri film edukasi di Indonesia makin berkibar. 

Anak-anak bisa menonton mengenai sejarah seperti film Kartini dan Soekarno yang menceritakan jasa pahlawan nasional, atau bisa juga film Laskar Pelangi dan Cahaya dari Timur yang dikemas dengan menarik sehingga bisa menyemangati belajar dan berprestasi setinggi mungkin.

Mengunjungi museum juga bisa dilakukan, yang mana riset dari Mary Ellen Munley, anak kecil yang mengunjungi museum lebih mudah mempelajari hal-hal seperti sejarah dan biologi, karena mereka dapat melihat dan menyentuh langsung obyek yang ada di dalamnya. Ini berbeda dengan pembelajaran di sekolah yang bersifat teoritis bukan? 

Ada banyak museum yang isinya dapat dipelajari seperti Museum Nasional Indonesia yang berisi koleksi sejarah Indonesia seperti prasasti dan keramik, Museum Fatahillah yang berisi penjelasan sejarah berdirinya Kota Jakarta hingga Museum Wayang yang berisi lebih dari 4.000 koleksi wayang dari berbagai negara, terutama dari Indonesia.

Kegiatan lainnya juga tak kalah seru, yakni dengan mencoba permainan tradisional gobak sodor, engklek, kelerang, bola bekel, congklak, dan lompat tali. Selain mengurangi ketergantungan pada gadget, kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa sportivitas dan kerjasama. Atau bisa juga menikmati kuliner Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan kuliner terbaik di dunia.

Jika ingin menemukan wahana untuk berkegiatan seru itu di satu tempat, mari mampir ke Kampung Warna Kolaborasi JAPFA di AEON BSD, pada tanggal 7-11 September 2018. Terdapat Saung Makanan Sehat, Ladang Kreasi yang menampilkan kekayaan rempah nusantara dan workshop lainnya seperti menanam bibit rempah dan membuat kombucha dan lainnya. Yuk berkelana dan mengeksplor kegiatan serunya. (M-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya