Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Santun saat Kasual ataupun Glamor

Suryani Wandari
29/7/2018 05:30
Santun saat Kasual ataupun Glamor
(MI/ROMMY PUJIANTO)

KEMEJA ditambah luaran panjang, celana, dan juga rok. Empat artikel fesyen ini jelas memberikan kesan sangat bertumpuk jika dikenakan menjadi satu. Maka jelas butuh pemilihan material dan palet warna yang tepat agar tampilan totalnya tidak jadi berat dan sesak.

Risiko itulah yang diambil Sayee, sebuah jenama yang lahir dari proyek desain dua negara, Indonesia x Korea Selatan. Koleksi Sayee hadir di Jakarta Modest Fashion Week yang berlangsung 26-29 Juli 2018 di Gandaria City.

Dalam set koleksi yang bertumpuk itu, palet warna yang dipilih minimalis, yakni krem polos untuk keseluruhan busana, kecuali rok. Untuk artikel busana yang satu itu, Sayee memilih material jins dengan warna biru.

Pada set koleksi yang lainnya, kemeja baik polos maupun bergaris tetap mendominasi. Selain itu, aksen tali dari akar yang ditempatkan bagian tangan ataupun sebagai ikat pinggang juga kerap muncul.

Seira Meutia, Head of Brand Management Sayee, menjelaskan koleksi tersebut mengambil inspirasi sesuai dengan kekhasan kedua negara. Garis busana dan warna yang simpel sekaligus modern memang banyak terlihat di busana kekinian 'Negeri Ginseng'.

Di sisi lain dimasukkan pula unsur tradisional meski lewat cara sederhana, yakni lewat pita atau ikat pinggang yang mengingatkan pada obi. Kemudian ada pula tekstur pada luaran yang terinspirasi pada tekstur yang sering muncul pada hanbok. Sementara itu, gaya bertumpuk menjadi salah satu cara untuk mewujudkan konsep santun yang cocok pula bagi muslimah.

Uniknya koleksi Sayee ini rupanya ramah lingkungan, menggunakan pewarna alami sehingga terlihat. "Sayee dirancang dengan material ramah lingkungan yang sejuk, tidak kaku, dan nyaman dipakai bergerak aktif dari pagu hingga malam hari," jelas Seira.

Warna tegas

Jenama lain yang menyuguhkan busana santun yang bergaya kasual ialah Up2date Plus by Irna Mutiara. Koleksinya juga bermain dengan kemeja dan celana tapi lebih tidak bertumpuk.

Kesan atraktif dan dinamis dimunculkan lewat penggunaan motif garis pada celana dalam koleksi dengan palet biru dan putih itu. Irna juga memberikan efek kejutan dengan penggunaan warna merah pada beberapa detail seperti kancing ataupun dalam sweter yang menjadi padanannya. Penggunaan sweter dengan cara diikatkan di pinggang tampak menjadi cara memberikan kesan santai sekaligus sporty.

Tidak melulu kasual, pekan mode ini juga menghadirkan koleksi yang lebih formal hingga glamor. Koleksi busana kerja yang santun dihadirkan desainer asal Singapura, Adrianna Yariqa. Koleksinya berupa padanan celana, baik pensil maupun lonceng, blus, dan blazer dalam palet warna cokelat muda dan hijau.

Hanya, meski para model mengenakan kerudung, koleksi busana ini lebih pas bagi nonmuslimah karena busana atasan yang tidak menutupi pesak celana. Pekan mode ini memang juga dimasukkan untuk menggandeng pencinta fesyen nonmuslimah.

Sementara itu, koleksi lebih glamor disuguhkan Anggia Handmade. Koleksinya beragam mulai padanan celana palazzo dengan blus dan vest panjang hingga gamis dengan cape yang menjuntai.

Anggia tampak menonjolkan kekuatan bordir motif bunga yang ditempatkan di bagian torso, kaki, dan lengan. Keindahan bordir dengan warna mencolok itu pun makin nyata karena palet busana yang hitam polos.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya