Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Bagja Wiranandhika Prawira bukan cuma istimewa karena bisnis yang ia operasikan co-working space di kampusnya telah punya 13 karyawan, melainkan juga karena ia mencapai semuanya dalam kondisi yang berkebutuhan khusus.
Menyebut dirinya tunarungu, Muda berkomunikasi cukup lancar ketika menjumpainya, ia piawai membaca bibir dan dengan lancar membagi kisahnya yang menginspirasi. Simak ya!
Ceritakan dong tentang bisnis kamu?
Aku punya usaha Melancolia Design Studio, jasa desain grafis kami terbagi dalam 4 bidang, output-nya berbeda-beda.
Pertama, Melancolia Artword, kami menghasilkan karya-karya yang ditujukan untuk momen-momen spesial seseorang. Misalkan, untuk ulang tahun atau wisuda, bisa dipesan karikatur dan karya seni yang berhubungan dengan kanvas.
Yang kedua, Melancolia Design, khusus bergerak di pembuatan grafis, logo, layout, branding, dan lain-lain.
Ketiga, Website Design, mulai desain sampai finishing, kami juga membuat company profile, media promosi, dan lain-lain.
Terakhir, You Production, di bidang video dan foto, berlaku untuk dokumentasi, iklan, maupun produksi-produksi lain.
Bagaimana perjalanan kamu merintis bisnis ini?
Keluarga saya memang memiliki keterbatasan ekonomi, saya harus berjuang ketika orangtua bercerai dan tinggal hanya dengan ibu yang menderita diabetes.
Dari situ, saya berpikir cara menghasilkan uang karena meskipun ayah masih memperhatikan, tetap masih belum cukup memenuhi kebutuhan saya. Itulah motivasi awal saya, meskipun bukan mahasiswa desain, tetapi keinginan tidak pernah padam.
Saya belajar sendiri akhirnya, autodidak. Setelah setahun belajar, akhirnya 17 Januari 2017, untuk pertama kalinya, saya mendapat order dan itu ditetapkan sebagai hari lahirnya Melancolia Design Studio.
Mengapa kamu yakin dengan binsis ini?
Contohnya Melancolia Artword, saya melihat pasarnya, setiap orang punya momen pribadi, apalagi di Jakarta. Semua orang rata-rata merayakan dan Melancolia masuk sebagai hadiah atau cendera mata, contoh utamanya ulang tahun dan wisuda.
Keterbatasan kamu, apakah itu juga jadi motivasi?
Sering saya di-bully, dikatain tuli, budek, tapi saya cuek saja karena ada juga teman-teman yang selalu memotivasi dan selalu bilang, tunjukkan ke orang-orang normal, kamu lebih hebat dari mereka semua.
Bagaimana strategi penjualan kamu?
Saya punya 2 strategi penjualan, pertama, digital marketing, melalui website, Melancolia, juga Instagram dan Facebook. Saya juga menggunakan layanan pesan, Line, Whatsapp, dan lainnya.
Berikutnya, networking, membangun relasi dengan pasar, menambah pergaulan dan terpenting, membangun kerja sama dengan event organizer karena mereka sering mengelola acara berkaitan dengan momen pribadi maupun perusahaan.
Saya juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk acara wisuda. Selain yang bertujuan bisnis, saya sering mengadakan workshop gratis untuk anak SMP atau SMA, cara membuat website, logo. Berbagi sangat penting, apalagi soal ilmu, saya melakukannya bekerja sama dengan sekolah.
Tim kamu di Melancolia?
Kami, kan, baru startup, saat ini 13 orang dan masih kurang. Hehehe. Masih kurang SDM, tapi semaksimal mungkin tampil baik.
Kalau aku sendiri selaku founder dan CEO, tidak memegang bagian desain, tapi lebih ke mengelola.
Cita-cita kamu ke depan?
Hanya satu sih, berangkatin haji mama, membuat dia bahagia.
Kabarnya kamu juga juara di kompetisi bisnis ya?
Tepatnya 22 April 2018, saya mengikuti kompetisi business plan di Institut Bisnis Nusantara (IBN), jadi juara pertama di perlombaan yang baru pertama kali saya ikuti. Sekarang saya mau lebih fokus ke pembenahan internal Melancolia, tapi nanti mau ikut kompetisi sejenis lagi di Universitas Indonesia.
Kinerja bisnis kamu saat ini?
Baru-baru ini, saya audit, kalau dihitung sejak awal berdiri, kira-kira sekitar Rp25 juta, kalau menurut literatur, dibilang untuk startup, sudah dikatakan bombastis.
Kami memang terbantu dengan adanya saham dari seorang investor yang investasi di Melancolia sampai sekarang.
Sudah punya kantor sendiri?
Masih memanfaatkan fasilitas gratis dari kampus, co-working space. Ada lahan dan gedung kantor, tetapi masih dalam proses renovasi, di daerah Cipinang, Jakarta Timur. Kampus memang memberikan fasilitas untuk startup, gratis.
Agenda bisnis ke depannya?
Go public, Melancolia dikenal lebih luas karena selama ini klien masih kenalan atau ring satu saya. Untuk itu, akan ada promosi, diskon, dan hadiah.
Sebagai warga negara yang taat, saya juga ingin terlebih dulu mengesahkan badan usaha, pendaftaran merek, serta mengajukan izin usaha, setelah itu membuat IMB untuk kantor di Cipinang.
Tantangan yang kamu hadapi?
Saya sudah sering mengalami kegagalan, tapi selalu punya cara untuk bangkit. Misalnya, gagal presentasi materi ke investor karena keterbatasan saya ini kadang-kadang menjadi kendala dalam berkomunikasi. Meskipun ada investor yang mengerti, tapi tidak sedikit yang enggak mau tahu.
Terus saya pernah dapat klien menipu, ia datang dan mengorder sebuah desain dengan nilai yang besar, meminta dibuatkan logo, tapi enggak ada kabar. Yang buat sakit hati, kejadian ini pas lagi baru merintis, masih sangat butuh pemasukan.
Terus berikutnya, pernah punya tim 4 orang dan semuanya keluar bersamaan karena perbedaan prinsip. Itu berat karena bertabrakan dengan agenda promosi pada investor sehingga akhirnya proposal pun ditolak.
Tantangan terkait dengan keterbatasan pendengaran?
Mungkin lebih banyak saat presentasi, berkomunikasi, kadang kurang menangkap maksud klien atau investor ketika mereka menyampaikan pendapat atau bertanya. Meskipun saya selalu ditemani rekan saya, kalau dalam keadaan yang harus cepat menanggapi, sering gagal menjawab.
Makanya, kadang rekan saya yang menjawab, meskipun sebenarnya saya ingin setiap pertanyaan atau usulan ditanggapi sendiri.
Kadang juga maksud klien A, yang saya tanggapi B. Apalagi klien tidak semua paham dengan kondisi saya.
Tapi bagaimanapun, harus tetap mencari cara mengatasi. Saat ini ketika bertemu klien, saya selalu membawa rekan yang mengerti kondisi saya sebagai pembimbing. Tetapi, mungkin, apabila harus hadir sendiri, saya belum dan masih mencari cara untuk mengatasi kesulitan seperti ini. Makanya, ketika ketemu klien atau orang baru, saya selalu jelaskan di awal, saya memiliki kekurangan.
Soal kondisimu, jika tidak keberatan, bisakah kamu berbagi?
Sebenarnya saya bukan tunarungu sejak lahir karena kalau yang terlahir tidak bisa mendengar, enggak mungkin bisa bicara seperti saya. Meskipun sekarang saya mulai sulit berbicara, mulai cadel.
Awalnya, dari lahir sampai usia 2 tahun, orangtua berpikir kalau saya normal. Tapi saat TK, ibu saya memanggil, tapi saya enggak noleh, mereka bingung karena kemudian kejadian itu sering.
Akhirnya, saya diperiksa medis, dokter mengatakan, saya mengalami kekurangan pendengaran, tetapi masih bisa mendengar. Akhirnya, saya diberikan alat bantu dengar yang masih jadul, pakai kabel.
Setelah itu, pas TK, saya copot karena berisik, kurang nyaman, dan sampai SMP sudah enggak pakai.
Saat SMP, saya diajak sepupu cek lagi, dan diberi solusi, pakai alat bantu dengar lagi, tapi yang modern. Sejak itu, sampai kuliah, saya terbantu, sampai pada akhirnya, di semester 4, Tuhan berkehendak lain, saat enggak pakai alat karena lagi tidur, pada saat bangun pagi, tiba-tiba lenyap semuanya. Hening, yang benar-benar hening.
Saya menangis, sedih. Tapi ya, Tuhan punya rencana sendiri.
Apa yang membuat kamu bangkit terus mengembangkan diri?
Saya punya prinsip, harus bisa bermanfaat bagi orang lain. Usaha saya tidak semata-mata mencari keuntungan, tapi juga membantu konsumen dan teman lain untuk bekerja. Kan, banyak teman-teman lulus, tapi susah dapat kerja, jadi saya ajak gabung, itu nasihat bapak dan mama.
Usia produktif kita, yang usianya di kisaran 18 sampai 30 tahun punya tuntutan hidup yang terus meningkat. Harga rumah di 2020, minimal Rp800 juta, dan saran saya, kalau mau punya rumah nantinya, harus buat startup dan bisnis sendiri.
Selain itu, kamu sudah sangat membantu perekonomian Indonesia, bela negara enggak perlu angkat senjata, cukup menjadi entrepreneur. (M-1)
Biodata
Nama lengkap: Bagja Wiranandhika Prawira.
Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 2 Juli 1994.
Pendidikan: Mahasiswa Penyiaran, Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, Pulomas, Jakarta.
Pekerjaan: Founder & Managing Director Melancolia Design Studio.
Pencapaian:
Juara 1, Lomba Business Plan "Spirit and Creativity Economy (SPACE)," Institut Bisnis Nusantara, 2018.
Melancolia Design Studio mengakuisisi You Production menjadi jenis jasa baru, produksi video, pada 23 Mei 2018.
Melancolia Design Studio memiliki lebih dari 10 perusahaan ternama sebagai klien tetap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved