Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Warna-Warni di Desa Bhinneka Jaya

M-1
29/7/2018 01:30
Warna-Warni di Desa Bhinneka Jaya
()

PUTU, seorang anak laki-laki yang kesehariannya memakai ikat kepala khas Bali, tinggal di Desa Bhinneka Jaya, Kecamatan Pertiwi Nusantara, di bawah kaki gunung, yang berjarak 10 kilometer dari ibu kota provinsi. Bapaknya yang berasal dari Bali dipindahtugaskan ke Dinas Pariwisata untuk mengembangkan potensi wisata.

Dalam merayakan tahun baru Saka, Putu yang beragama Hindu ini menjalankan ibadah hening. Ya, berbeda dengan kawan-kawannya seperti Ambar dan Fuad yang merayakan Hari Raya Idul Fitri, Duma dan Alex yang sama-sama merayakan Natal, atau Meili yang merakan Tahun Baru Imlek dengan suasana ceria dan penuh suka cita, Putu justru menjalankan dengan suasana hening. Lampu rumahnya harus dipadamkan dan tidak melakukan aktivitas apa pun termasuk bekerja, bepergian, menikmati hiburan seperti menonton TV.

Ya, di desa Bhinneka Jaya yang warganya berasal dari berbagai daerah ini, para tetangga sudah paham dan menghormati ibadah Putu. Tak ada yang menyalakan musik keras-keras atau membuat gaduh di sekitar rumah Putu, lo. Bahkan, tak hanya menghormati, mereka pun ikut merasakan kekhususan dan sukacita ibadah kawannya ini.

Tahukah sobat, perilaku mereka ini sudah mencerminkan nilai Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kisah Putu dan teman-temannya ini bisa dibaca dalam buku seri Belajar Pancasila, ciptaan Yugha Erlangga yang diterbitkan Penerbit Erlangga. Ada lima buku yang masing-masing dikemas pembelajaran lima nilai karakter utama sila dalam Pancasila. Sila pertama yang dilambangkan dengan bintang berlatar belakang hitam ini hadir dengan judul Yuk Saling Menghargai.

Pancasila yang terdiri dari dua kata bahasa Sansekerta ini memiliki arti lima prinsip yang diterapkan dalam keseharian berbangsa dan bernegara. Semua sila ini secara jelas tercantum dalam paragraf keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang biasa kita dengar saat upacara pengibaran bendera di sekolah, ya.

Buku ini menjadi menarik dengan tokoh-tokoh berlatar belakang berbeda, tetapi mereka tetap saling menghargai. Buku ini pun menonjolkan pembelajaran karakter dengan nilai religius melalui perilaku beriman, toleran, dengan nilai ketulusan, persahabatan, dan kepedualian sosial.

Dalam kisah sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Putu dan kawan-kawannya membantu korban bencana banjir dan longsor dengan menyumbangkan beberapa pakaian bekas layak pakai. Begitu pun sila selanjutnya yang masih menonjolkan nilai persatuan, menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah hingga keadilan dalam berbagi. Seru, kan, sobat? Yuk, baca semua bukunya!

Seri Belajar Pancasila

Judul: -Yuk, Saling Menghargai (sila 1)

-Yuk, Bantu Sesama (sila 2)

-Yuk, Junjung Persatuan (sila 3)

-Yuk, Bermusyawarah (sila 4)

-Yuk, Saling Berbagi (sila 5)

Penulis: Yugha Erlangga

Penerbit: Erlangga

Terbit: 2017



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya