Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Micro Blood Moon,Gerhana Bulan Total Abad Ini

Desi Yasmini
28/7/2018 04:00
Micro Blood Moon,Gerhana Bulan Total Abad Ini
(AFP)

GERHANA bulan total terlama abad ini terjadi dini hari tadi waktu Indonesia Barat. Indonesia menjadi salah satu lokasi sekaligus saksi peristiwa alam langka ini.

Pada saat gerhana bulan total, bulan berwarna merah darah sehingga disebut blood moon. Warna merah darah tersebut disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi sehingga warna merah cahaya matahari menimpa purnama. 'Bagian bulan menjadi memerah dan mencapai puncak kemerahannya saat puncak gerhana terjadi', tulis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di situs mereka.

Jarak antara bulan dan bumi pada saat gerhana berlangsung mencapai sekitar 406 ribu km. Jarak ini diklaim lebih jauh ketimbang jarak normal yang biasanya mencapai 384 ribu km.

Gerhana bulan terlama

Lamanya durasi gerhana bulan total yang terjadi pada hari ini disebabkan tiga hal. Pertama, saat puncak gerhana terjadi posisi pusat piringan bulan dekat dengan pusat umbra bumi. Kedua, ada fenomena minimoon pada gerhana bulan total kali ini, yaitu gerhana bulan total terjadi saat bulan di sekitar titik terjauh dari bumi yang disebut titik apoge. Berdasarkan perhitungan, bulan mencapai titik apoge, kemarin pada pukul 12.44 WIB, sejauh 406.223 km. Minimoon membuat gerak relatif bulan terhadap bumi lebih pelan jika dibanding dengan purnama-purnama sebelumnya. Setelah 14 jam, ketika puncak gerhana terjadi, jarak bumi dengan bulan menjadi lebih dekat 270 km daripada saat di apoge tersebut.

Penyebab terakhir, pada Juli, bumi sedang berada di sekitar titik terjauh dari matahari (aphelion), yaitu yang terjadi pada Jumat (6/7) pada pukul 23.47 WIB dengan jarak 152 juta km. Pada saat puncak gerhana terjadi, jarak bumi-matahari lebih dekat 184 ribu km daripada saat aphelion.

"Gerhana bulan total ini bakal terjadi saat purnama terjauh, sehingga disebut micro blood moon," ujar Thomas.

Selama proses gerhana, bulan akan sepenuhnya tertutup oleh umbra bumi selama 103 menit. Seluruh gerhana, termasuk fase penumbra dan parsial, akan memakan waktu 6 jam dan 14 menit dari awal hingga selesai.

Gerhana bulan terakhir di 2018

Seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati peristiwa alam ini. Begitu pula negara lain. Keseluruhan proses gerhana dapat diamati di Samudra Hindia, Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Barat, dan sebagian besar Afrika Bagian Timur.

Bagian utara Amerika dan sebagian besar Samudra Pasifik tidak akan dapat mengamati keseluruhan proses gerhana ini.

Ini menjadi gerhana bulan kedua dan terakhir di 2018. Yang pertama, gerhana bulan total super blood moon tahun ini berlangsung Rabu (31/1).

Setelah hari ini, gerhana total terlama akan terjadi lagi pada 9 Juni 2123, yang mencapai 106 menit. Namun, gerhana ini tidak bisa diamati di Indonesia. Selanjutnya gerhana bulan total terlama juga dapat disaksikan pada 19 Juni 2141, yang mencapai 106 menit.

(BMKG/LAPAN/AFP/L-1/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya