Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SELAMA ini para peneliti sangat yakin Planet Mars pernah memiliki air likuid dalam jumlah melimpah berjuta-juta tahun lalu. Curiosity Rover yang dikirim pada 2012 pernah menemukan bekas jalur aliran air di Mars.
Mereka pun sempat bertanya-tanya ke mana sebenarnya perginya air melimpah di Mars itu. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, Universitas Oxford tahun lalu pernah mengeluarkan teori yang menyatakan air di Mars tidak pernah pergi ke mana pun. Air tersebut hanya terserap oleh bebatuan di permukaan Planet Merah itu.
Kini setelah hampir setahun teori itu diungkapkan, peneliti dari Italia--tepatnya dari Inaf (Instituto Nazionale Di Astrofisica) Roma--untuk kali pertama menemukan air likuid di Mars. Peneliti yang terdiri atas astronom dan ahli matematika itu memperkirakan ada danau membentang sejauh 12 mil (20 km) dan terkubur 1 mil (1,6 km) di bawah permukaan Mars.
Meskipun danau berbentuk segitiga itu berada di suhu -68 derajat celsius (-90 derajat F), para ilmuwan berkukuh air tersebut disimpan dalam bentuk likuid. Namun, bukan berarti air tersebut berupa danau seperti di bumi yang bersih. Danau tersebut lebih menyerupai lumpur dan mengandung kadar garam tinggi. Namun, karena di bumi pun ada organisme yang dapat hidup di daerah berlumpur seperti itu, Dr Roberto Orosei dan rekannya yakin di sana pun ada kehidupan serupa.
Ditemukan dengan MARSIS
Pada awalnya periset yang terdiri atas 11 orang itu melakukan penelitian dengan menggunakan Mars Advanced Radar for Subsurface dan Ionosphere Sounding (MARSIS). Mereka menggunakan alat itu untuk mengeksplorasi kutub selatan Mars.
Perangkat tersebut mengirimkan sinyal yang menembus es di permukaan planet dan mengukur gelombang radio yang menyebar dan memantulkannya kembali ke MARSIS. Gelombang yang dipantulkan tersebut membantu para ilmuwan untuk memetakan apa yang terletak di bawah permukaan Mars.
Mereka pun mengumpulkan 29 set sampel radar dan memetakan area besar yang menunjukkan perubahan yang lebih tajam dalam sinyal radio jika dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Daerah sebesar Danau Windermere itulah yang kemudian disimpulkan sebagai danau berupa air likuid.
Langkah selanjutnya peneliti akan mengebor sedalam 1,6 km untuk mengambil sampel air danau itu.
Teknologi generasi saat ini memang tidak memungkinkan untuk menembus Mars sedalam itu demi mencapai air likuid di danau tersebut. Insight yang baru saja diluncurkan pada Sabtu (5/5) pun hanya akan mampu mengebor Mars sedalam 16 kaki (5 meter) dengan The Heat Flow dan Physical Properties Probe (HP3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved