Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Clarissa Tamara Buaian Merdu Biola hingga Amerika

Despian Nurhidayat
28/7/2018 02:30
Clarissa Tamara Buaian Merdu Biola hingga Amerika
(MI/SUMARYANTO BRONTO)

BIOLA merupakan alat musik yang terbilang sulit dimainkan. Dibutuhkan ketekunan dan perasaan yang kuat dalam bermusik. Biola menjadi alat musik yang ditekuni Clarissa Tamara sejak berumur 4 tahun.

Perempuan yang kini berusia 19 tahun itu berkenalan dengan alat musik gesek tersebut karena ayahnya yang musikus. Banyak musikus yang berdatangan ke rumahnya. Kala itu Clarissa sudah tertarik dengan biola dan memperhatikan teman ayahnya yang sedang bermain biola sampai 4 jam.

"Kebetulan papi juga musisi. Jadi emang sering, banyak musisi yang main ke rumah. Aku paling tertarik sama orang yang sedang main biola. Saat itu aku bisa duduk 4 jam, ngeliatin papi dan temennya main biola. Nah, dari situ aku minta untuk les biola. Saat itu aku umurnya 2 tahun pas minta," ungkap Clarissa.

Meski menekuninya sejak usia 4 tahun, Clarissa sudah memilih biola sejak usia 2 tahun. Menurut orangtuanya, Clarissa tertarik karena bentuknya yang unik. Suara biola yang merdu dan mendayu-dayu pun menjadi alasan lain ia memilih memainkan biola.

Sejumlah les biola ia jalani. Bahkan, saat ini Clarissa mengikuti les melalui video chatting. Guru yang mengajarinya berkebangsaan Armenia yang sedang menempuh pendidikan S-3 bidang musik di Kanada.

Jenuh

Setelah cukup lama menekuni biola, bukan berarti Clarissa tidak merasa jenuh. Pasalnya ia tahu cara mengatasi kejenuhannya. Biasanya Clarissa hanya berlatih biola selama 1 jam dan setelahnya ia bermain dengan adiknya maupun temannya. Menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-temannya menghindarkannya dari kejenuhan.

Walaupun begitu, ia yakin untuk terus konsisten dalam bermain biola dan terus melakukan latihan sampai saat ini. Clarissa pun sudah menerbitkan album sejak berumur 8 tahun.

"Album itu isinya semua solo violin. Sebagian besar, yang compose lagunya itu papi sendiri. Jadi, album itu kebetulan menang AMI Award 2009. Sesudah itu di tahun yang sama, akhir tahun aku rilis christmas album," ungkap gadis yang juga memecahkan rekor bermain biola dengan kecepatan tinggi oleh Everest World Records dan Record Holders Republic pada 2011. Kecepatan yang ia pecahkan yaitu 273 bit per menit dengan waktu 49,42 detik dan belum terkalahkan hingga saat ini.

University of North Texas menjadi pilihan Clarissa menimba ilmu di perguruan tinggi. Ia memang bercita-cita bersekolah di Amerika Serikat, ditambah lagi ia dapat beasiswa di 'Negeri Paman Sam'.

Sebenarnya, Clarissa mendapatkan tawaran dari empat universitas dan lulus dalam tesnya. Namun, Clarissa memilih universitas itu karena University of North Texas memberikan beasiswa penuh selama 4 tahun. Bulan depan ia akan berangkat ke Texas dan ingin menempuh pendidikan sampai S-3 seperti gurunya.

Kemampuan Clarissa bermain biola tak terbantahkan. Ia pernah diundang tampil bermain biola di Singapura, Malaysia, dan Jepang. Acara tersebut merupakan acara amal yang dilakukan untuk anak-anak yang ingin belajar seni. Musisi dari empat negara Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Jepang berkumpul berlatihan bersama dan konser untuk menggalang dana. Saat ini Clarissa masih memegang teguh cita-citanya. Ia ingin menjadi pemain biola profesional dan ingin meneruskan pendidikannya hingga jenjang S-3.

"Aku mau jadi pemain biola profesional dong. Udah sekolah S-1, abis itu S-2, dan lanjut S-3. Tetap konsisten pada jalur musik dan biola," ujarnya.

(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik