Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
AKTOR senior yang juga produser film Tino Saroengallo, 60, meninggal dunia pada Jumat (27/7) pagi, setelah berjuang melawan kanker prostat yang sudah lama diidapnya. Jenazah Tino dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Penulis skenario Salman Aristo pun mengingat pesan yang disampaikan Tino kepadanya. "Inget aja, kita ini selalu akan 'masih baru mulai' Jangan pernah pinter sendiri," sebut suami Gina S Noer ini di Instagramnya. Ia mengunggah foto Tino yang sedang tersenyum.
Ia menuturkan, interaksi dirinya dengan almarhum memang tidak intens. Namun, ia memiliki kenangan yang berkesan lewat buku yang ditulis almarhum.
"Bukunya Dongeng Sebuah Produksi Film adalah kitab gue memahami industri film Indonesia. Hilang beli, rusak beli lagi," ungkapnya.
Dongeng Sebuah Produksi Film ditulis Tino dan diluncurkan ke publik pada 2008 silam. Banyak orang yang membaca buku itu mengaku terinspirasi dan membantu mereka menjadi seorang pembuat film.
Tino merupakan sutradara yang pertama kali membawa genre dokumenter masuk bioskop lewat 'Student Movement' pada 2002. Sebelum film dokumenter lain menyusul jejaknya, seperti The Jak (Andy Bachtiar Yusuf) setelah 15 tahun lamanya sejak film Tino, lalu ada Jalanan (Daniel Ziev), Yang Ketujuh (Dandhy Laksono), hingga Banda (JaybSubiakto), dan Negeri Dongeng (Anggi Frisca).
Almarhum terakhir bermain dalam film Night Bus yang disutradarai oleh Emil Heradi. Film tersebut meluncur ke publik pada 6 April 2017. Selamat beristirahat Tino, karyamu akan selalu kami nikmati. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved