Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BEBERAPA elemen seperti tendangan, flip, twist, dan power merupakan kunci yang penting dalam melakukan combo dalam tricking. Semua elemen itu wajib dipadukan untuk menghasilkan gerakan yang mengundang decak kagum.
Keindahan gerak itulah yang juga membuat tricking banyak dipakai dalam industri perfilman. Para tricker biasa menjadi pemeran pengganti, fighter, ataupun sutradara laga. Begitu pula yang terjadi dalam Komunitas Tricking Jakarta. Beberapa generasi pertama Tricking Jakarta saat ini banyak yang masuk dalam industri perfilman bergenre aksi.
"Jadi, mereka sekarang lebih banyak yang main film aksi, jadi fighter, jadi sutradara," terang Leto.
Menurut jejak dari para senior Tricking Jakarta, para anggota yang saat ini masih aktif pun berupaya untuk berkiblat pada mereka.
"Kita sebagian juga sudah ada yang ikut-ikut job film-film action, iklan, dan perform-perform tricking itu sering," terang Romi.
Sering pula tricker diundang untuk menunjukkan kepiawaian mereka dalam acara tertentu. Honor yang diterima pun terbilang lumayan meski mereka tidak mematok harga.
"Tentatif, kisaran kita gak terlalu matokin, minimal kisaran yang kita dapat itu RP500-700 ribu per orang per event," terang Romi.
Film di luar negeri yang menggunkan tricking sebagai salah satu sajian visual. Beberapa referensi menyebut seperti beberapa tricker yang terlibat dalam film, seperti Anis Cheurfa dalam film Tron: Legacy, Caity Lotz dalam Serial DC Arrow. Bahkan tricking hadir pula dalam sajian musik, boy band asal Korea Selatan Got7 dikenal kerap menggunakan tricking sebagai bagian dari koreografi.
Banyak yang bilang bahwa tricking ialah salah satu dari fenomena internet. Tricking memang dikenal luas sejak meningkatnya kemudahan akses internet pada era 2000-an.
Tricking ternyata sudah ada sejak dekade 50-an. Menurut Bill Kte'pie pada satu bagian dalam buku Asian American Society: An Encyclopedia, tricking tumbuh dari seni bela diri, senam lantai, dan parkour. Tricking muncul di seni bela diri modern pada 1960-an dan 1970-an.
Pada saat itu, peserta turnamen taekwondo dan karate mulai menunjukkan modifikasi trik yang lain dari disiplin reguler. Namun, tricking belum ditanggapi secara serius saat itu. Tricking menjadi turnamen seni bela diri di Amerika pada akhir 1990-an.
Tricking semakin populer pada pertengahan tahun 2000-an ketika media sosial berbasis video seperti Youtube memungkinkan para tricker berbagi video dengan publik yang lebih luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved