Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Untuk Gaya Pria Terkini

Bintang Krisanti
08/7/2018 06:00
Untuk Gaya Pria Terkini
(AFP)

MESKI tidak sesemarak pada busana perempuan, koleksi busana pria juga memiliki pergerakan trennya sendiri. Berikut beberapa tren yang ditawarkan di pekan mode Paris dan Milan koleksi musim semi/panas 2019.

Soft tailoring

Tren gaya kasual dan sporty beberapa musim belakangan ini membuat koleksi busana pria didominasi potongan santai. Celana berkaret bawah atau disebut jogger pants dan kaus berleher rendah ialah beberapa contohnya.

Di panggung mode dunia, kecenderungan tren itu membuat setelan-setelan berjahit tegas menjadi langka. Barulah pada pekan mode dunia koleksi musim semi/panas 2019 yang berlangsung menjelang akhir Juni 2018, tren jogger gaya sporty mulai bergeser.

Rumah mode di Paris dan Milan kembali menyuguhkan gaya setelan meski dengan jahitan yang lebih santai. Gaya soft tailoring ini di antaranya terlihat di koleksi Giorgio Armani dan juga Paul Smith yang memang selalu setia dengan gaya setelan.

Berperagaan di Paris, koleksi Smith kebanyakan berupa setelan jas panjang dan celana lebar. Motif kotak-kotak yang diterapkan pada setelan itu menguatkan kesan maskulin sementara paduan kemeja berbahan silky memberikan kesan glamor.

"Terlalu banyak baju gaya olahraga di luar sana, terlalu banyak baju gaya training... Saya tidak mencari persetujuan orang lain akan koleksi saya. Saya hanya melakukan apa yang sudah saya lakukan," tutur Smith seperti dilansir Wwd.com.

Meski jenuh dengan banyaknya baju olahraga, desainer senior berusia 71 tahun ini tidak juga benar-benar meninggalkan gaya sporty. Smith yang bergelar CBE dari Kerajaan Inggris, atau setingkat lebih tinggi daripada gelar OBE David Beckham, memasukkan unsur itu lewat kaus-kaus mengilap gaya jersey sepeda.

Sementara itu, di Milan, Giorgio Armani menampilkan gaya soft tailoring yang lebih elegan dengan penerapan setelan yang lengkap, yakni jas, vest, dan pantalon. Kesan santai diwujudkan dengan potongan loose dan terkadang pula dengan pilihan kardigan ketimbang jas. Kesan mewah pun diperkuat lewat pilihan palet warna abu dan biru tua. Koleksi Armani ini terlihat lebih pas bagi pria yang ingin tampil lebih matang.

Neo hippy

Tidak jarang di panggung mode dunia ada pilihan motif maupun potongan yang sama yang diwujudkan dalam gaya berbeda. Itulah yang terlihat jika koleksi Paul Smith dengan Sacai dibandingkan.

Motif kotak dan celana lebar juga ditampilkan rumah mode yang didirikan desainer Chitose Abe itu. Namun, dengan siluet-siluet hibrida, misalnya, dengan jaket semianorak dan kilt semi selimut, lalu juga ujung busana yang seolah belum selesai, gaya yang disuguhkan ialah neo hippy. Apalagi dengan penggunaan kain-kain tradisional Amerika, gaya itu makin kuat.

Dalam membuat koleksi itu prinsip Abe serupa Smith, ia tidak mengkhawatirkan pasar. "Saya belajar jika saya berhenti mengkhawatirkan apa yang akan terjual, dan hanya mengerjakan apa yang saya yakini, justru semakin baik penjualan," tutur desainer perempuan ini seperti dikutip Vogue.com.

Streetwear glamor

Pergantian desainer kepala di rumah mode papan atas menjadi hal yang sangat diperhatikan publik fesyen. Sebabnya, pergantian itu bisa menyebabkan perubahan mode yang signifikan.

Karena itu, ketika tiga bulan lalu Louis Vuitton mendapuk Virgil Abloh untuk menjadi nakhoda lini busana pria, kejutan sangat ditunggu. Terlebih Abloh desainer artistik kulit hitam pertama di rumah mode itu.

Hasilnya, koleksi street wear yang sesuai dengan pernyataan Abloh sebelumnya soal koleksi yang bergaya generasi kini. Di sisi lain, unsur glamor ala Kanye West, yang merupakan sahabat Abloh dan juga yang lagunya mengiringi baju finale, sangat kental. Wujudnya ialah dominasi nuansa clean lewat palet putih dan gaya baju menerawang.

Bocah pramuka

Gaya lain yang juga terlihat di Paris ialah gaya ala bocah remaja dan pramuka. Gaya ini muncul lewat potongan celana sebetis dan celana sedengkul yang ekstra lebar sehingga mirip kulot.

Kenzo menampilkan gaya itu dalam wujud glamor dan riang dengan penggunaan bahan mengilap dan sweater dengan tulisan warna cerah. Sementara itu, Junya Watanabe memadukan celana sebetis dengan kemeja. Aksesori tas pinggang yang dikenakan dengan disilangkan di dada juga masih jadi tren sebagaimana terlihat di koleksi Watanabe itu. (Fashionista.com/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya