Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Wajah Baru Kisah Zadul di Macao

Henri Siagian
05/11/2017 03:01
Wajah Baru Kisah Zadul di Macao
(MI/Henri Siagian)

MACAO dijuluki sebagai Las Vegas di Asia. Salah satu alasannya ialah kehadiran sekitar 48 kasino yang tersebar di beragam hotel berbintang 4 dan 5 di kawasan dengan luas hanya sekitar 30 kilometer persegi.

Pemandu wisata lokal Cecilia Ng menjelaskan, pajak dari kasino pada 2016 pernah mencapai 76% dari total pendapatan pemerintah. "Sekitar HK$50 miliar," kata dia.

Akan tetapi, kawasan itu sudah mulai bergerak dan tidak sekadar menjadikan diri selaku lokasi untuk berjudi sehingga pemerintah maupun pelaku usaha di Macao terus mengarahkan diri membangun beragam lokasi dan kegiatan wisata.

Seperti saat famtrip yang diikuti wartawan asal Indonesia bersama Macao Government Tourism Organization (MGTO) dan Air Asia Indonesia sempat menikmati pergelaran petualangan epik si kera sakti Sun Go Kong dan biksu ternama Xuan Zang dari Dinasti Teng (602-664).

Kisah si kera sakti menempuh perjalanan ke barat itu disaksikan dalam pertunjukan berjudul Monkey King-China Show di Sands Cotai Theater, Sands Cotai Central.

Pertunjukan itu memadukan tarian, akrobatik, drama, bela diri, sulap, dan lainnya. Pergelaran ini juga menampilkan efek tiga dimensi (3D) bersamaan dengan permainan cahaya, koreografi, video mapping, kekuatan piranti suara, hingga permainan warna kostum.

Beijing Huayan Group, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), menghabiskan delapan tahun untuk persiapan panggung pergelaran tersebut. Termasuk membaca beragam referensi kuno untuk dirajut dalam sebuah naskah dan alur cerita.

Berbagai persiapan dan pelibatan perlengkapan modern dalam pertunjukan the Monkey King ialah sebuah hasil penafsiran kisah klasik di dalam masyarakat modern. Dengan kata lain, kisah perjalanan ke barat itu telah mendapatkan platform baru nan mutakhir.

Semua upaya memberikan pertunjukan wah tersebut tidak lain merupakan visi Presiden dan Chairman Beijing Huayan Group, Xu Feng, untuk menyampaikan kultur Tiongkok ke audiens luas.

Dengan demikian, meskipun mengadopsi kisah dan budaya warga Tionghoa zaman dahulu (zadul), pergelaran itu memberikan sebuah pertunjukan panggung yang baru.

Di Mal Studio City, pengunjung dapat menikmati wahana permainan seperti petualangan Batman Dark Flight 4 dimensi (4D) dan kincir roda berbentuk angka delapan terbesar di dunia.

Di kawasan City of Dreams, rombongan sempat diajak untuk menikmati pergelaran The House of Dancing Water. Pergelaran itu melibatkan unsur akrobatik, pencahayaan, video mapping, dan kolam air besar di tengah panggung.

Pertunjukan itu memang dirancang untuk menjadi yang paling mewah se-Asia. Bahkan, biaya produksi diperkirakan menghabiskan sekitar HK$2 miliar atau sekitar Rp3,4 triliun. Hanya, pertunjukan tiba-tiba dihentikan setelah segmen pertama karena alasan teknis.

Harus visa

Macao ialah sebuah wilayah administrasi khusus di bawah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Kawasan ini hanya memiliki luas total 30,5 kilometer persegi yang terdiri atas Semenanjung Macao (9,3 km2), Pulau Taipa (7,6 km2), Pulau Coloane (7,6 km2), serta kawasan reklamasi yang menyatukan Coloane dan Taipa atau Cotai (6 km2).

Dengan kata lain, luas daerah itu lebih kecil ketimbang Jakarta Pusat (52,38 km2) maupun Kota Madiun, Jawa Timur, (33,92 km2).

Macao ialah negara koloni Portugis sejak abad 16, hingga pada 20 Desember 1999 menjadi daerah administrasi khusus RRT.

Di daerah, sekitar 648 ribu penduduk rata-rata menerima kunjungan wisatawan sekitar 30 juta orang per tahun yang didominasi sekitar 67% dari daratan Tiongkok.

Kehadiran para wisatawan itu juga sempat meledakkan pendapatan dari industri hiburan kasino. Akan tetapi, pertumbuhan itu mulai menurun antara lain lantaran penegakan antikorupsi dan pencegahan pencucian uang di RRT daratan.

Ditambah lagi, meski Macao menjadi bagian dari RRT, mobilisasi penduduk antardua daerah yang berbatasan itu harus menggunakan visa.

"Sekarang banyak orang RRT daratan yang takut bermain di Macao karena gampang terdeteksi. Apalagi, untuk dari RRT ke Macao atau sebaliknya, sekarang harus menggunakan visa. Jadi tidak bisa ke Macao semaunya," kata Cecilia.

Dalam mengantisipasi penurunan pengunjung yang hendak ke kasino, Macao dengan cepat beralih dan menggali seluruh kemampuan untuk membangun sektor pariwisata lain.

Seperti gedung bersejarah di Macao yang telah menjadi warisan dunia menurut Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Semisal, gereja St Paul yang sempat menjadi gereja Katolik terbesar di Asia Timur. Gereja yang dibangun pada 1580 terbakar pada 1595, 1601, dan 1835. Kebakaran terakhir menyisakan tembok bagian depan gereja yang masih dipertahankan dan menjadi salah satu ikon Macao.

Termasuk makam orang-orang di dalam gereja tersebut serta fosil di bawah tanahnya.

Selain itu, terdapat Kuil A-Ma yang merupakan kuil tertua serta menjadi titik pendaratan bangsa Portugis di Macao.

Beragam lokasi bersejarah yang dijual dalam kemasan pariwisata itu tetap dirawat dengan apik. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya