Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Komodifikasi Konservasi di Taman Botani

Drd/M-1
14/10/2017 23:31
Komodifikasi Konservasi di Taman Botani
(MI/DERI DAHURI)

MASIH mengeksplorasi alam, pada Kamis (5/10), rombongan Indonesia Journalists Visit Programme (IJVP) 2017 mengunjungi Botanic Garden atau Kebun Raya yang dimiliki Singapura. Kendati wilayahnya tidak luas dan dipenuhi ‘hutan gedung-gedung tinggi’, Singapura ternyata memiliki kawasan hijau dan berhutan sekaligus menjadi lokasi konservasi aneka tanaman diberi nama Singapore Botanic Garden.

Saat memasuki Botanic Garden yang telah berusia 158 tahun, tampak popohonan menjulang tinggi dan aneka tanaman termasuk tanaman langka tumbuh subur. Sebenarnya Botanic Garden terletak tak jauh dari kawasan mal di Orchad Road. Namun, saat berada di dalam kawasan terasa seakan di alam hutan konservasi yang jauh dari hiruk-pikuk metropolitan.

Botanic Garden juga termasuk situs warisan dunia yang diakui UNESCO. Bahkan kebon raya bersejarah tersebut menjadi daya tarik kebun raya urutan pertama di Asia sejak 2013 versi Trip Advisor Travellers ‘Choice Award’.

Berawal dari karet

Sebagaimana yang dijelaskan seorang pemandu, Botanic Gardens mulai berdiri pada 1859 oleh kalangan agrobisnis saat itu. Sejarah taman botani tersebut erat kaitannya dengan perkembangan perdagangan karet di kawasan Asia Tenggara. Botanic Garden telah menjadi lokasi penelitian tanaman sejak awal abad ke-20 dan peneliti yang terkemuka saat itu adalah Henry Nicholas Ridley, seorang kebangsaan Inggris Upaya tersebut telah dicanangkan PM Lee Kuan Yew sejak 1960-an.

Botanic Gardens yang memiliki luas 82 hektare telah menjadi lokasi yang diburu warga perkotaan Singapura. “Kami juga bekerja sama dengan Kebun Raya Bogor dalam pelestarian dan pengembangbiakan tanaman,” kata seorang pemandu yang menjelaskan kepada rombongan IJVP.

Dengan tempatnya yang indah dan sejuk di antara pepohonan yang rindang, Botanic Gardens kerap menjadi lokasi pemotretan prewedding. Dalam setiap pekan, para pengunjung tidak hanya menikmati fasilitas yang tersedia di sana. “Lokasi ini kerap diadakan pertunjukan seni budaya Melayu, Tiongkok, dan India,” papar sang pemadu.

Beberapa lokasi yang kerap dikunjungi para turis di kawasan Botanic Gardens adalah National Orchid Garden, the Learning Forest, Jacob Ballas Children’s Garden, dan Themed Garden. “Di National Orchid Garden, pengunjung melihat lebih dari 1.000 spesies anggrek dan 2.000 spesies anggrek hibrida,” kata dia.

Anggrek Ibu Tien

Beberapa jenis anggrek hasil persilangan atau anggrek hibrida telah diberi nama sesuai dengan kunjungan para tamu agung dari mancanegara. “Di sini, ada anggrek Margareth Thatcher, Tien Soeharto, Nelson Mandela, dan pemimpin ASEAN. Oleh karena itu, Botanic Garden selalu melakukan ‘diplomasi anggrek Singapura’. Di Botanic Garden, didampingi PM Lee Hsien Loong, Pak Presiden Jokowi juga menanam pohon palem sunda oak mempening,” jelas sang pemandu.

Botanic Garden yang dapat ditempuh dengan jalan kaki dari kawasan Orchard Road tersebut, terdapat lokasi yang bernama the Learning Forest. Di tempat ini, pengunjung akan menikmati alam hujan tropis dan kawasan berawa.

“Kendati berada di tengah kota, di sini masih terdapat aneka satwa. Learning Forest adalah rumah untuk lebih dari 100 spesies burung, 20 jenis amfibi dan reptil, 19 spesies kupu-kupu, dan tujuh spesies mamalia serta lebih dari 500 spesies tanaman,” kata dia.

Sebelum meningggalkan Botanic Gardens, kunjungi lokasi Visitor Center. Di tempat yang berada di rindangnya pepohonan, para pengunjung bisa mendapatkan buku-buku tentang tanaman, lingkungan, dan aneka suvenir unik. (Drd/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya