Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Keindahan Pantai Bangsring

MI/Sumaryanto Bronto
03/1/2016 00:00
Keindahan Pantai Bangsring
(MI/Sumaryanto Bronto )
RUMAH apung berukuran 27 meter X 7 meter berdiri terombang-ambing di atas Pantai Bangsring. Di bawahnya, hamparan terumbu karang yang cantik beserta lekukan tubuh ratusan ikan warna-warni tampak memanjakan mata. Oleh karena itu, sengatan terik matahari tak memudarkan hati para wisatawan untuk menikmati keindahan bawah air perairan Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut. Pantai Bangsring memang telah berubah wajah. Kini pantai yang sebelumnya kotor itu menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Banyuwangi.

Keberadaan rumah apung yang dikelola kelompok nelayan Samudra Bakti ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Di rumah apung inilah wisatawan dapat melihat berbagi jenis ikan, termasuk ikan hiu yang tersangkut jaring nelayan. Wisatawan juga dapat berenang dan menyaksikan berbagi jenis ikan serta terumbu karang karena air di pantai ini sangat jernih. Selama hampir tiga generasi nelayan di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, menggunakan bom ikan dan potasium dalam menangkap ikan hias.

Mereka beralasan lebih mudah mendapatkan ikan, tapi kegiatan mereka menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Akibatnya, mereka harus lebih jauh dari pantai untuk mencari ikan dan hasil tangkapan juga makin sedikit. Karena melihat kerusakan kawasan terumbu karang di Selat Bali ini, para nelayan mencoba mengembalikan tempat habitat ikan hias itu. Mereka melakukannya bersama-sama secara swadaya dan swadana. Ikhwan Arief ialah sosok di balik perubahan yang terjadi di Pantai Bangsring.

Dia ketua kelompok nelayan Samudra Bakti yang menjadikan pantai ini begitu indah. "Menjadikan Pantai Bangsring seperti sekarang ini bukan hal yang mudah dan perlu waktu yang panjang," ujar Ikhwan. Sebagai putra asli Bangsring, Ikhwan merasa prihatin dengan kegiatan nelayan yang menggunakan bom ikan sehingga menyebabkan rusaknya ekosistem di Selat Bali. Ikhwan ingin mengubah kebiasaan nelayan tersebut dengan memanfaatkan terumbu karang.

Usaha para nelayan melestarikan ekosistem di Selat Bali tidak hanya menanam terumbu karang, mereka juga giat mengajarkan pembuatan terumbu karang pada anak TK hingga SMA. Bahkan, mereka juga diminta berbagi ilmu dengan para nelayan dari daerah lain di luar Banyuwangi. Dengan pulihnya ekosistem di Selat Bali, hasil tangkapan nelayan makin banyak. Selain itu, kawasan Pantai Bangsring juga menjadi indah.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya