Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
MUSIK ternyata berpengaruh pada selera makan seseorang. Saat ini ada sebuah strategi khusus psikologi yang dilakukan pengusaha restoran untuk bisa meningkatkan penjualan. Salah satunya ialah memberikan musik yang tepat. Anda bisa memutuskan untuk menambah porsi kentang goreng saat mendengarkan musik yang Anda sukai diputar di restoran atau tempat Anda makan. Hal tersebut sudah dibuktikan sekelompok peneliti dari sebuah perusahaan konsultan yang berbasis penelitian di Stockholm HUI Research. Mereka melakukan penelitian terbesar tentang musik latar belakang untuk merancang sebuah sistem.
Soundtrack Your Brand, sebuah start-up musik yang didukung Spotify, merilis studi tentang dampak musik latar dalam pengaturan restoran. Penelitian tersebut bertujuan menganalisis pengaruh musik di restoran. “Ketika dilakukan dengan benar, musik memiliki efek positif yang besar pada penjualan,” ujar Ketua Peneliti, Profesor Sven-Olov Daunfeldt. Selama ini kebanyakan restoran atau gerai makanan hanya memasang musik untuk membentuk pengalaman pelanggan mereka dengan memainkan lagu-lagu santai tanpa mengetahui dampaknya terhadap penjualan. Namun, para peneliti kemudian meyakini musik yang tepat akan memengaruhi performa restoran.
Musik dalam restoran ternyata memberikan dampak besar pada selera makan Anda. Selama lima bulan, para peneliti menganalisis dan melakukan jajak pendapat pada 2.101 pelanggan dan mempelajari 1,8 juta transaksi unik di 16 gerai McDonalds di Swedia. Empat restoran diatur agar memiliki pendekatan musik yang berbeda-beda. Satu restoran diatur dengan 1.000 campuran lagu yang kurang dikenal, tapi masih sesuai dengan gambaran restoran, restoran dengan musik dari lagu-lagu populer Spotify dan sejalan dengan citra restoran, pilihan lagu acak, dan tidak ada musik sama sekali.
Peneliti membandingkan dampak penjualan pada saat pelanggan memperdengarkan musik yang sesuai dengan citra restoran dan memperdengarkan musik secara acak. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sebanyak 9,1% terhadap kedua kondisi pada periode penelitian itu. Musik yang sesuai dengan citra restoran membuat pelanggan lebih mungkin untuk membeli item tambahan ketika memesan makanan daripada restoran yang hanya memainkan musik populer secara acak. Secara khusus, penjualan makanan penutup dan kudapan meningkat sebanyak 11%. Sementara itu, penjualan smoothies dan milkshake naik 15%.
Sebaliknya, musik yang terlalu mainstream ternyata bisa menurunkan penjualan. Jika dibandingkan dengan memilih musik yang salah, mainstream, dan tidak sejalan dengan tema restoran, lebih baik tak ada musik sama sekali. “Alam bawah sadar sangatlah penting,” kata Cofounder Soundtrack Your Brand Ola Sars. Sars menyatakan studi mereka memperhitungkan faktor-faktor seperti waktu kunjungan dan jenis orang yang cenderung berada di lokasi tertentu. Penciptaan suasana disesuaikan dengan citra restoran dan pelanggan. Sebuah survei terpisah pada lebih dari 2.000 pelanggan restoran menguji dampak musik sesuai dengan merek ketimbang musik populer secara acak pada emosi dan kepuasan pelanggan. Hasil survei menunjukkan kesejahteraan dan suasana pelanggan naik secara dramatis ketika mendengarkan musik yang sesuai merek. (Dailymail/Quartz/Hnf/L-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved