Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Robot Lincah, Navigator untuk Mencari Korban Gempa

17/12/2016 02:45
Robot Lincah, Navigator untuk Mencari Korban Gempa
(AFP)

BERBEDA dengan robot lainnya, robot yang satu ini dapat melompat seperti kera.

Kreasi robot terbaru ini bisa membantu tim penyelamat ketika mencari korban gempa di bawah reruntuhan bangunan.

Demikian inovasi riset terbaru yang diterbitkan di jurnal Science Robotics, pekan ini.

Dinamai Salto (saltatorial locomotion on terrain obstacles), robot ciptaan peneliti University of California, Berkeley, AS, itu berukuran tinggi 26 cm.

Adapun beratnya sekitar 3,5 ons (100 gr).

Peneliti mengaku ide dasar robot mungil itu terinpsirasi dari binatang Galago asal Afrika.

Galago sendiri merupakan primata yang bisa terbang sejauh 2 meter dalam sekali lompat.

Dengan ukuran mini, tingkat kelincahan Salto melewati kemampuan manusia.

Robot tersebut rata-rata bisa melompat sejauh 1 meter dalam waktu kurang dari 1 detik.

"Salto meloncat dalam waktu 0,58 detik dan siap melompat lagi," kata anggota tim peneliti Justin Yin.

Menurut peneliti utama UC Berkeley Biomimetic Millisystem Lab Duncan Haldane, kelebihan utama Salto adlah kemampuannya dalam melompat vertikal (ke atas).

Robot berkaki satu itu bisa beraksi di lantai, lompat sambil memutar ke depan, lalu memantul di dinding untuk mencapai ketinggial maksimal.

Salto saat ini memegang rekor dalam hal rasio ketinggian maksimum terhadap waktu yang dibutuhkan saat melompat.

Salto mampu melompat vertikal sejauh 1,75 meter/detik.

Rasio tersebut disebut-sebut sebagai yang tertinggi dari seluruh robot yang ada di dunia.

"Untuk memiliki kelincahan melompat vertikal, Anda harus bisa meloncat tinggi dan melakukannya dengan cepat," ujar Duncan Haldane.

Untuk soal energi, berat baterainya mencakup 17% dari total massa robot.

Karena itu, Salto hanya bisa difungsikan beberapa menit tergantung tingkat ketinggian lompatan.

Menurut Haldane, inovasi yang didanai Laboratorium Riset Angkatan Darat AS dan Yayasan Sains Nasional itu bisa membantu petugas pencarian dan penyelamatan (SAR) dalam evakuasi korban bencana gempa.

Robot sekecil dan selincah itu diharapkan mampu menembus medan reruntuhan gempat yang sulit tanpa menimbulkan kerusakan lebih lanjut.

Meski Salto memang tidak mungkin bisa membawa atau mengangkut korban, namun ia bisa mengefisienkan pencarian dengan berperan sebagai navigator, dan memudahkan pencarian lokasi korban di bawah puing dengan perlengkapan sensor.

"Yang menginspirasi kami dalam menciptakan robot ini adalah saat kami berada di lokasi latihan Federal Emergency Management Agency (FEMA) di Menlo Park, California," imbuh Haldane.

Namun, saat ini Salto masih berupa purwarupa dan belum siap untuk digunakan secara umum. (AFP/Berkeley News/Dhk/L-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya