Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
MEMBUKA toko aplikasi belakangan bak berselancar di situs belanja daring. Untuk memilih satu aplikasi butuh waktu karena pilihan berlimpah dan menimbulkan kebingungan. Meski dibagi sesuai kategori, tetap sulit menentukan yang bagus dan sesuai kebutuhan. Biasanya hal pertama yang dilakukan dengan melihat rating aplikasi dan membaca ulasan dari para pengguna sebelumnya. Sayangnya ada sejumlah aplikasi bagus yang tidak cukup beruntung, ditinggalkan respons positif oleh penggunanya.
Nah, kebingungan itu baru dari sisi calon pengguna aplikasi. Pernah membayangkan bagaimana kebingungan para pembuat aplikasi yang berharap produknya itu ditemukan dan digunakan? Nyatanya tren pembuatan aplikasi yang terus meningkat belakangan ini menciptakan tantangan baru. Setiap aplikasi harus bersaing dengan sekian banyak aplikasi lain yang sejenis untuk bisa ditemukan calon pengguna.
Selene Daswani, Chief Operating Officer Knots, yang merupakan aplikasi Kelompok Kencan Buta, mengusulkan perlunya melakukan sejumlah kerja sama untuk membuat produk kita lebih mudah ditemukan calon pelanggan. Perempuan yang pernah bekerja di Google, Amazon, Yahoo!, dan Samsung selama 25 tahun itu membagi kiatnya dalam acara Techinasia di Balai Kartini, Jakarta, 16 November lalu. Menurutnya, kerja sama adalah kunci mempercepat kesuksesan aplikasi untuk ditemukan di tengah belantara aplikasi lain.(M-4)
Berikut Kiat Promosi dan Kerja Sama
1. Bundling dengan perangkat keras
Cara bekerja sama dengan perangkat keras sebenarnya sudah diterapkan sejak lama. Seperti Google Chrome yang kini menjadi mesin peramban teratas, Selene mengaku sempat sulit memperkenalkan produk itu. Tak tanggung-tanggung, tingkat penggunaannya hanya 4%. Semua berubah ketika bekerja sama dengan perusahaan perangkat keras. Preinstal pun dilakukan ke perangkat. Jadi ketika pelanggan membeli, mereka mendapati Chrome sebagai alat penelusuran internetnya. Apalagi sekarang lebih banyak menggunakan perangkat bergerak ketimbang PC. Bagi Selene, banyak pengembang sudah ketakutan dengan persaingan kerja sama bundling semacam itu, padahal sekarang kesempatannya makin terbuka. “Perusahaan gadget itu bakal ingin terlihat keren dan inovatif. Mereka membutuhkan aplikasi-aplikasi yang sesuai untuk memberikan kesan itu ke pelanggannya,” cetusnya mengambil Flipboard sebagai contoh lainnya. Dengan bundling setidaknya aplikasi sudah tersebar ke sejumlah pembeli gawainya.
2. Provider
Provider internet termasuk yang paling membuka kesempatan kerja sama belakangan ini. Pasalnya mereka harus bersaing dengan provider lain. Beberapa aplikasi yang sukses dengan pola kerja sama ini ialah Evernote dan Shopify. “Kuncinya ialah, kalau yakin aplikasi Anda memang berguna dan pasti dibutuhkan masyarakat, punya target pasar spesifik, tawarkan untuk kerja sama,” jelas Selena. Ia menambahkan, melakukan kerja sama untuk target lokal lebih mudah ketimbang regional.
3. Aplikasi pesan
Line, Talk, dan WeChat adalah tiga aplikasi yang kini tidak hanya berfungsi efektif dalam pengiriman pesan, tapi juga sebagai media promosi berbagai aplikasi. “Tak kurang dari 450 gim di Kakao Talk masuk top ten chart Google Games,” ujar Selene. Karenanya, aplikasi messaging layak disasar untuk kerja sama, terutama para pengembang aplikasi gim.
4. Distribusi vertikal
Di beberapa negara, ada galeri seni yang memanfaatkan gawai dalam melayani pelanggannya. Misalnya ada yang datang untuk membeli lukisan, maka pelanggan bisa mengarahkan tablet ke arah lukisan sembari membuka aplikasi yang bekerja sama dengan perusahaan penjual bingkai lukisan. Alhasil lewat aplikasi itu, calon pembeli bisa membayangkan bagaimana penampilan lukisan itu nantinya di rumahnya. Di saat yang sama, aplikasi itu bisa memudahkan dua pembelian sekaligus; untuk pembelian lukisan dan bingkainya. Itulah salah satu contoh distribusi vertikal yang disarankan Selene untuk pengembang aplikasi. Tidak menutup kemungkinan misalnya aplikasi dibuat dengan kerja sama banyak perusahaan sekaligus, misalnya antara jasa fotografi, pembuat gaun pernikahan, dan katering.
5. Ajang akselerator
Memang ada banyak pilihan kerja sama, tapi jangan pula menyepelekan ajang-ajang akselerator untuk pengembang. “Pantang menyepelekan kekuatan promosi dari mulut ke mulut,” tukas Selene. Cara inilah yang membuat Slack, aplikasi komunikasi untuk tim, meraih kesuksesan.
6. Provider cloud dan service partners
Jika ada yang perusahaan dipastikan erat kaitannya dengan perangkat pintar, itu adalah layanan cloud dan service partner berupa perangkat antivirus. Makanya, Selene mengatakan kerja sama dengan pihak-pihak itu menjadi alternatif lainnya. Bentuk yang digunakan Chrome, contohnya, ialah membuat software antivirus menampilkan pop up untuk merekomendasikan Chrome. Jika pengguna mau, cukup klik maka langsung diarahkan untuk meng-instal. Tentu ini tidak menjamin pengguna akan meng-instal, tapi cukup untuk membuat aplikasi tersebut menjadi satu-satunya dari aplikasi sejenis yang diiklankan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved