Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Skuter Berkemudi Otomatis bagi Pejalan Kaki Berponsel

(dailymail.co.uk/Universitas Nasional Singapura/SMART/Grt/L-2)
26/11/2016 08:45
Skuter Berkemudi Otomatis bagi Pejalan Kaki Berponsel
(SMART)

PARA peneliti di Singapura telah menghadirkan solusi untuk membatasi kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki yang terobsesi dengan ponsel. Solusi tersebut ialah skuter dengan kemudi otomatis yang akan membawa seorang pejalan kaki berkendara di sepanjang jalan setapak. Penciptanya mengklaim skuter itu cocok untuk mereka yang mengalami kesulitan berjalan, seperti manula, penyandang disabilitas, dan pengguna ponsel yang sibuk sendiri dengan perangkatnya.

Kendaraan berkapasitas satu orang dengan berat 50 kilogram yang memiliki kecepatan maksimum 6 kilometer per jam itu juga memiliki sensor laser untuk membantu menavigasi hambatan-hambatan di sekitarnya. Skuter yang dikembangkan Universitas Nasional Singapura (NUS) tersebut merupakan eksperimen terbaru kendaraan tanpa pengemudi oleh Singapura. Negara kota itu bergerak maju dengan wawasannya soal penggunaan teknologi swatantra untuk membantu mengatasi berbagai tantangan dari keterbatasan lahan dan pekerja.

Skuter tersebut telah sukses menjalani tes di kampus dan pengembang mengatakan kendaraan itu bisa membantu meningkatkan pergerakan orang berbagai usia, mengurangi kebutuhan akan mobil, serta menurunkan tingkat kecelakaan. "Saya yakin Anda memiliki pengalaman bersama orang-orang yang hanya menggunakan ponsel mereka ketika berjalan dan hampir menab-rak Anda. Jadi akan lebih baik jika Anda hanya duduk lalu memeriksa surat elektronik Anda," kata Marcelo Ang Jr, pengajar senior di NUS yang juga pemimpin proyek tersebut.

"Kami hanya memberi Anda lebih banyak pilihan". Ang Jr mengatakan skuter tersebut akan mampu bekerja sama secara erat dengan kendaraan tanpa pengemudi lainnya di Singapura, tempat taksi-taksi otomatis sedang diuji. Singapura juga berencana mengadakan uji coba bus-bus berkemudi otomatis. Dia mengatakan skuter ditujukan untuk penggunaan pada jalur sempit yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan-kendaraan lebih besar.

Skuter tersebut dilengkapi laser untuk mendeteksi objek-objek di sekitarnya, dan membutuhkan waktu beberapa detik untuk menyesuaikan rute berbeda ketika mendekati hambatan. Aspek ini diakui oleh Ang Jr sedang diupayakan timnya untuk ditingkatkan. Kendati demikian, pengguna sepertinya tidak terlalu terganggu jeda yang singkat tersebut.

"(Skuter) ini berjalan sangat mulus dan aman," kata Kevin Xiangyu Hui, mahasiswa yang mencoba skuter tersebut. Proyek yang merupakan kolaborasi antara Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Persatuan Riset dan Teknologi Singapura-MIT (SMART), dan NUS itu akan lebih diuji lebih lanjut dan tidak untuk dijual.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya