Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
LALU lintas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sedang sangat sibuk. Dalam beberapa minggu terakhir, berbagai wahana datang dan pergi: misi pribadi Ax-4 undock pada 14 Juli, SpaceX Cargo Dragon meninggalkan ISS akhir Mei, dan wahana kargo Rusia Progress tiba pada 5 Juli. Hingga akhir tahun, beberapa misi lagi dijadwalkan mengirim awak, kargo, serta riset ke ISS.
Namun, satu nama yang absen dari daftar penerbangan hingga setidaknya akhir 2025 adalah Boeing Starliner.
Starliner terakhir terbang pada Juni 2024 dalam misi Crew Flight Test (CFT), membawa astronot NASA Sunita “Suni” Williams dan Butch Wilmore. Seharusnya mereka tinggal sepekan di ISS, namun berbagai masalah teknis memaksa mereka menetap lebih lama.
Empat doghouse—bagian pelindung yang menampung sistem thruster—mengalami kebocoran helium serta kegagalan lima dari 28 thruster pengendali. Demi keamanan, NASA memutuskan Starliner kembali ke Bumi tanpa awak. Williams dan Wilmore akhirnya kembali ke Bumi bersama awak SpaceX Crew-9 pada Maret 2025, delapan bulan lebih lama dari rencana awal.
Starliner memang sukses mendarat tanpa awak di White Sands, New Mexico. Namun, rangkaian tes lanjutan untuk memperbaiki sistem di doghouse kini masih berlangsung di fasilitas NASA White Sands.
“Segel thruster kami ternyata kurang tahan terhadap paparan oksidator,” kata Steve Stich, manajer program kru komersial NASA. Saat ini NASA sedang menguji material baru dan model termal untuk mencegah kebocoran serupa di masa depan.
Awalnya, NASA dan Boeing berharap Starliner bisa kembali terbang akhir 2025. Namun, jadwal tersebut kini resmi mundur. Stich menegaskan peluncuran awak berikutnya tidak akan terjadi sebelum awal 2026.
Ada kemungkinan Starliner akan diterbangkan untuk misi kargo terlebih dahulu sebelum kembali membawa manusia. “Kami ingin memastikan semua perbaikan sudah tervalidasi dalam uji penerbangan sebelum membawa astronot lagi,” jelas Stich.
NASA sejak 2014 menunjuk dua kapsul—SpaceX Crew Dragon dan Boeing Starliner—untuk memberikan akses ganda ke orbit rendah Bumi (LEO). SpaceX telah lebih dulu sukses, meluncurkan misi awak secara rutin sejak 2020, dan misi ke-11 dijadwalkan akhir Juli ini. Meski demikian, NASA tetap menganggap Starliner penting untuk menjaga keberlanjutan transportasi awak ke ISS hingga stasiun itu dipensiunkan sekitar 2030.
Astronot NASA Mike Fincke, yang awalnya dijadwalkan terbang dengan Starliner namun kini menjadi pilot Crew-11 SpaceX, tetap optimistis. “Semakin banyak cara menuju luar angkasa, semakin baik bagi negara. Ketika Starliner siap, saya ingin jadi salah satu yang terbang dengannya,” ujarnya. (Space/Z-2)
Dan Pettit telah menghabiskan total 590 hari di luar angkasa, dan dalam misi keempatnya itu ia menghabiskan 220 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved