Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERUSAHAAN penyedia layanan keamanan siber, Kaspersky, meluncurkan platform khusus untuk membantu memerangi ransomware. Platform bernama Kaspersky Extended Detection and Response (XDR) tersebut dihadirkan terutama bagi para pemilik bisnis, mengingat perusahaan menjadi salah satu target utama serangan ransomware.
Kaspersky XDR merupakan gabungan dari sistem keamanan yang dimiliki Kaspersky. Platform tersebut akan memberikan perlindungan berlapis untuk mencegah dampak serangan siber. Sistem yang digunakan merupakan hasil pemutakhiran teknologi pengamanan yang dimiliki Kaspersky selama ini.
"Kaspersky XDR menjanjikan kemampuan beradaptasi untuk semua bentuk dan ukuran organisasi. Platform yang mudah digunakan ini juga diperkaya dengan data intelijen ancaman yang dapat dipercaya dari KSN (Kaspersky Security Network) untuk kemampuan deteksi yang lebih baik," ujar General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong, dalam siaran pers pada Kamis (23/2).
Yeo mengatakan plaform tersebut akan bekerja di bawah pengawasan para pakar keamanan siber dari Kaspersky yang tersebar di tingkat global. Para pakar juga akan menggunakan pendekatan proaktif untuk bisa memaksimalkan upaya pencegahan serangan.
Dengan Kaspersky XDR, pengguna dapat mengetahui celah di sistem mereka yang mengalami kerentanan. Dengan begitu, upaya perbaikan dapat segera dilakukan. Selain itu, penggunanya juga dapat mengetahui potensi ancaman serangan siber yang mungkin terjadi pada sistem yang mereka gunakan.
"Platform baru ini memberikan perlindungan multilapisan untuk perusahaan, serta membantu memburu ancaman keamanan yang dilakukan oleh Pusat Operasi Keamanan (SOC) yang sudah ada di perusahaan," ujar Yeo.
Sementara itu, ransomware atau serangan menggunakan malware yang bertujuan melakukan pemerasan merupakan jenis kejahatan di dunia siber yang paling marak terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Malware yang digunakan untuk mengunci perangkat atau berkas digital terus berkembang dari segi kualitas dan kuantitas.
Data Kaspersky mencatat pada 2022 ada peningkatan jumlah serangan malware di tingkat global hingga mencapai 181%. Dengan persentase tersebut, dapat diketahui setidaknya ada 9.500 file yang terenkripsi setiap harinya dari seluruh dunia.
Untuk Asia Tenggara, data terbaru dari Kaspersky mengungkapkan Lockbit adalah ransomware paling produktif di 2022. Tahun lalu, Lockbit diketahui menyerang 115 bisnis di wilayah tersebut. Grup ransomware Lockbit juga merupakan penyedia ransomware-as-a-service atau penyedia jasa peretasan dan serangan siber dengan metode ransomware.
Mereka telah berhasil menargetkan perusahaan-perusahaan besar secara global dan di Asia Tenggara. Korbannya di antaranya sebuah sekolah swasta di Malaysia dan sebuah perusahaan produsen makanan di Singapura. Diduga Lockbit telah mendapatkan uang lebih dari Rp700 miliar dari hasil pemerasan.
Ransomware yang dibuat oleh grup terkenal tersebut digunakan untuk serangan yang secara spesifik menargetkan organisasi dan perusahaan. Mereka juga terus memutakhirkan malware buatannya agar bisa mengimbangi peningkatan sistem keamanan digital yang dimiliki targetnya.
“Aktor berbahaya, seperti grup ransomware Lockbit, menginvestasikan banyak waktu dalam pengumpulan intelijen untuk menentukan siapa yang akan mereka targetkan serta bagaimana metode dan waktu serangan yang optimal," tutur Yeo.
Proses perencanaan serangan yang mereka lakukan telah sangat terorganisasi. Karena itu, serangan-serangan mereka jadi lebih canggih dan sulit untuk dihentikan. Hingga saat ini, belum ada yang berhasil mengungkap apalagi menangkap pihak yang bertanggung jawab di balik serangan-serangan yang dilakukan Lockbit.
"Grup ransomware seperti Lockbit yang modern akan mengganggu lebih banyak perusahaan di Asia Tenggara jika kita tidak memiliki cukup perlengkapan untuk menghentikannya sejak awal,” kata Yeo. (RO/Pro/M-2)
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Indonesia tercatat mengalami jumlah serangan siber terkait APT tertinggi kedua pada tahun 2024, menyumbang 7% dari semua insiden di kawasan Asia Pasifik.
Taktik baru Fog bahkan melangkah lebih jauh karena mereka menjadi grup RaaS pertama yang secara terbuka mengungkap alamat IP dan data curian milik korban mereka di Dark Web.
Pada 2024, 3.055 daftar akses korporat yang dijual oleh Initial Access Broker terdeteksi di pasar web gelap, meningkat 15% dari tahun ke tahun, dengan 427 kasus di kawasan Asia Pasifik.
Ancaman siber yang kian kompleks membuat perusahaan di Indonesia membutuhkan solusi backup yang lebih cerdas dan efisien.
Ransomware yang dijuluki Ymir itu menggunakan metode enkripsi dan penyamaran tingkat lanjut. Ransomware ini juga secara selektif menargetkan file dan berupaya menghindari deteksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved