Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Asah Pikiran Kritis untuk Hindari Hoaks

Mediaindonesia.com
08/8/2022 14:23
Asah Pikiran Kritis untuk Hindari Hoaks
Ilustrasi(trainingzone.co.uk)

Penyebaran infomrasi bohong atau hoax menjadi masalah utama di tengah kemajuan teknologi informasi.  Sebab itu, setiap individu harus terus mengasah critical thinking untuk menghindari hoks yang merajalela.

“Dengan melatih critical thinking, ketika mendapat sesuatu, lebih sigap membentengi diri. Jadi seperti skeptis, menanyakan hingga hal sekecil apapun. Tapi dari situ kita bisa tahu kalau itu benar atau tidak,” kata Komite Media Sosial Mafindo, Silma Agbas di Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (4/8/2022).

Survei Omnibus Nielsen pada 2022 menunjukkan, 39 persen orang mengaku tidak pernah menerima hoaks. Data ini jelas mengkhawatirkan. Tidak mungkin seseorang tidak menerima hoaks di tengah maraknya penyebaran hoaks di media sosial. Sehingga ada indikasi masyarakat tidak memahami apa itu hoaks.

Hoaks  informasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar. Sekarang ini, lanjut Silma, banyak hoaks lama yang disebarluaskan kembali. Sebab itu, individu cakap digital harus kritis setiap mendapat informasi. Jangan mudah terprovokasi dengan judul.
“Kita tidak bisa membatas informasi yang berlalu lalang di medsos. Ketika mendapat berita, baca dari atas hingga bawah secara full. Hal sekecil apapun harus dicari ulang. Misal bisa cek juga dengan melihat lima media besar,” ujar Silma. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya