Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
APLIKASI berbagi pesan WhatsApp, Kamis (7/1), meminta sekitar 2 miliar penggunanya untuk menerima perubahan kebijakan yang mengizinkan aplikasi itu berbagi lebih banyak informasi pengguna dengan perusahaan induknya Facebook serta menggelontorkan iklan dan e-commerce.
Kebijakan itu memicu kritik dari para pengguna karena mereka dipaksa menerima perubahan itu atau mereka tidak akan bisa lagi menggunakan aplikasi itu per 8 Februari mendatang.
Facebook berencana memonetisasi WhatsApp dengan mengizinkan perusahaan menghubuni klien mereka lewat aplikasi itu, bahkan menjual produk mereka secara langsung, seperti yang sudah dilakukan di India.
Baca juga: Facebook Hapus Tombol Like dari Pages
"Kebijakan privasi dan perbaharuan syarat dan ketentuan adalah hal biasa di industri ini. Kami memberikan para pengguna pemberitahuan agar mereka bisa menilai perubahan yang akan mulai berlaku pada 8 Februari," ungkap seorang juru bicara Facebook.
"Semua pengguna harus menerima kebijakan baru itu jika mereka masih ingin terus menggunakan WhatsApp," imbuh juru bicara itu.
Facebook mengatakan perubahan kebijakan itu akan mengizinkan lebih banyak pembagian informasi antara WhatsApp dan Facebook, dan aplikasi milik Facebook lainnya seperti Instagram dan Messenger, yang mencakup kontak dan data profil, namun tidak isi pesan yang akan tetap rahasia.
Di Uni Eropa dan Inggris, kebijakan baru itu hanya mengizinkan pengembangan fungsi untuk pengguna profesional pada WhatsApp Business.
Aktivis hak konsumen memperingatkan bahwa perubahan kebijakan WhatsApp itu tidak legal.
"Jika cara satu-satunya menolak perubahan itu adalah tidak lagi menggunakan WhatsApp, itu berarti persetujuan itu dipaksakan karena penggunaan data pribadi adalah hal ilegal," ujar Arthur Messaud, pengacara di La Quadrature du net, asosiasi yang membela hak pengguna internet. (AFP/OL-1)
Aplikasi ini sangat populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia, karena mudah digunakan, cepat, dan bebas biaya SMS atau pulsa.
Versi ini digunakan untuk pengujian fitur dan mengumpulkan masukan dari pengguna tentang bug atau masalah teknis.
Dengan kombinasi arsip, mute, dan pengaturan notifikasi, kamu bisa menyembunyikan pesan WhatsApp tanpa perlu aplikasi tambahan dan tetap menjaga privasi.
WhatsApp bukan hanya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Aplikasi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan catatan pribadi, ide, tautan penting, hingga file dokumen.
Chat Audio adalah fitur baru yang juga terenkripsi end-to-end di WhatsApp, sehingga WhatsApp dipastikan tidak bisa mendengar maupun melihat percakapan penggunanya.
Pengguna bisa menggunakan Status untuk membagikan momen bahagia dan lainnya berupa video, foto ataupun teks kepada pengguna lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved