Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

TMM Gandeng Badan Geologi KESDM Uji Nikel dengan Teknologi Baru

Mediandonesia.com
18/7/2020 18:00
TMM Gandeng Badan Geologi KESDM Uji Nikel dengan Teknologi Baru
Penandatanganan MoU antara Direktur PT TMM Tbk, Widodo Sucipto (kiri) dan Kepala PSDMBP Badan Geologi KESDM, Ir. Iman K Sinulingga (kanan).(Istimewa)

PT Trinitan Metals & Minerals Tbk (TMM) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Pengujian, Penyediaan Informasi, dan Penyelidikan/Penelitian dengan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).

Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Kepala PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM, Ir. Iman K Sinulingga dan Direktur PT TMM Tbk, Widodo Sucipto, Kamis (16/7) di kantor Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi, Bandung..

Dalam  keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (18/7), kedua belah pihak sepakat untuk berkoordinasi dalam pelaksanaan validasi terhadap hasil pengolahan bijih nikel laterit berkadar rendah menggunakan STAL Technology pada tahun ini.

STAL Technology merupakan teknologi pengolahan dan pemurnian logam berbasis Hidrometalurgi milik TMM. Teknologi ini diklaim mampu mengolah nikel kadar rendah menjadi logam nikel murni kelas satu dengan biaya investasi maupun operasional yang bersaing.

"Saya pikir ini suatu terobosan yang luar biasa. Apalagi ini karya anak bangsa. Seperti yang kita tahu kita mempunyai sumber daya nikel sebanyak 9,4 miliar ton, yang didalamnya sebagian besar berkadar rendah (< 1,7%). Kalau misalnya STAL (Technology) ini bisa mengolah nikel kita (yang) berkadar rendah tentu sangat luar biasa. Kami dari Kementerian ESDM tentu sangat mendukung,” ungkap Kepala PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM, Ir. Iman K Sinulingga.

Dalam kerja sama ini, TMM akan menyerahkan data karakteristik bijih umpan yang digunakan pada percobaan terdahulu dan parameter percobaan unit STAL kepada tim yang dibentuk Badan Geologi ESDM. Metode tersebut kemudian akan divalidasi menggunakan sample bijih nikel laterit berkadar rendah sekitar 2 ton yang akan diambil dari lokasi uji petik Badan Geologi ESDM di Sulawesi Tenggara tahun 2019.

Dalam pengujian Badan Geologi ESDM bekerja sama dengan Pakar Hidrometalurgi dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Nantinya, hasil validasi tersebut dituangkan ke dalam paper untuk diterbitkan pada jurnal internasional dan digunakan sebagai syarat pengurusan paten.

Widodo Sucipto menjelaskan bahwa STAL Technology merupakan pemutakhiran dari teknologi RLEP (Roasting Leaching Electrowinning Process) yang sebelumnya dikembangkan oleh TMM. Hasil pengembangan terbaru ini diklaim lebih efisien lagi dalam penggunaan bahan kimia untuk pengolahan dan mampu menghasilkan produk sampingan (by-product) seperti Magnesium Sulfat.

“Validasi teknologi STAL Technology ini merupakan momentum awal untuk mewujudkan visi kami sebagai aset nasional dalam pengembangan dan pengolahan sumber daya alam Indonesia,” tutup Widodo Sucipto. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya