Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Media Eksplorasi Bakat ala Generasi Z

Rizky Noor Alam
17/2/2018 05:01
Media Eksplorasi Bakat ala Generasi Z
(DOK. GOOGLE PLAYSTORE)

GENERASI Z bisa dibilang generasi yang sudah akrab dengan teknologi sejak lahir. Berbeda dengan generasi milenial yang saat ini sedang banyak mengisi dunia pekerjaan, generasi tertua dari generasi Z (kelahiran tahun 1996-2010) justru mereka yang baru lulus kuliah dan mayoritas masih berjuang mencari identitas diri. Salah satu media ekspresi generasi Z ialah berbagai aplikasi digital, termasuk aplikasi video-video pendek.

Menggunakan aplikasi video pendek sudah dilakukan Ranz Kyle Evidente Ongsee dan Niana Guerrero empat tahun terakhir. Duo remaja asal Filipina itu memilih menggunakan aplikasi Tik Tok untuk membuat berbagai video. Kakak-beradik yang dikenal dengan nama Ranz dan Niana itu merekam aksi mereka dan mengunggahnya ke media sosial. Mereka terkenal tidak hanya di negara sendiri, tapi juga luar negeri.

"Empat tahun yang lalu mulai tekuni buat-buat video, awalnya cuma iseng-iseng dan adik saya (Niana) mau ikutan juga," ungkap Ranz dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Sabtu (10/2).

Awalnya iseng. Mereka pun mulai mengasah dan menekuni bakat menari. Secara perlahan jumlah pengikut mereka bertambah hingga menyentuh angka jutaan. "Kuncinya buat sesuatu yang unik, jadi diri sendiri dan hal-hal itu akan membuat kejutan tersendiri buat orang lain yang menonton kita," imbuh Ranz.

Menggunakan aplikasi membuat video pendek juga dilakukan Genta, 16. Genta memakai aplikasi Musical.ly untuk menemukan bakat menyanyinya.

"Suka nyanyi itu dari kelas 2 SD-an. Sempat jadi finalis ajang pencarian bakat juga. Sekarang sudah kelas 2 SMA," ungkap Genta dalam kesempatan yang sama.

Tidak hanya menyalurkan bakat, aplikasi seperti Tik Tok dan Musical.ly juga memacu Genda membuat konten-konten yang lebih kreatif. Tidak hanya ide konten, tapi juga merealisasikannya.

AI
Aplikasi Tik Tok dan Musical.ly memang sedang booming beberapa tahun terakhir. Aplikasi yang berbasis teknologi artificial intelligence (AI) tersebut memang tengah digandrungi anak-anak muda, terutama mereka yang tergolong generasi Z (kelahiran 1996-2000). Tercatat, kedua aplikasi itu sudah diunduh sebanyak 500 juta kali, jumlah video yang dilihat lebih dari 10 miliar, sedangkan pengguna aktif per bulan mencapai 150 juta orang. "Kami melihat generasi Z sangat tertarik untuk membuat konten, mulai mengeksplorasi identitas mereka, menceritakan aktivitas harian, dan membangun sebuah komunitas. Generasi Z generasi yang menghargai kreativitas yang autentik dan unik dan langsung mereka share, dan kami bangga menjadi salah satu platform yang mampu menampung ledakan kreativitas tersebut," ungkap Country Manager Tik Tok dan Musical.ly, Teguh Wicaksono. Kedua aplikasi yang baru saja diakuisisi perusahaan AI asal Tiongkok, Bytedance, tersebut direncanakan bergabung menjadi satu di tahun ini.

Teguh mengaku, tren penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut semakin meningkat dengan demografi pengguna usia 13-19 tahun dan mayoritas pengguna perempuan. Pemanfaatan teknologi AI serta sejumlah fitur-fitur baru seperti GAGA Dance, efek hair drying, maupun stiker 3D, diharapkan akan semakin banyak menarik pengguna aplikasi tersebut.

"Anak-anak muda ini, sedang mencari identitas dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Dengan aplikasi semacam ini mereka bisa menuangkan bakat-bakat yang mereka miliki seperti menyanyi dan menari, bisa (membantu) menemukan identitas diri dan bisa enjoy," imbuh Teguh.

Cara menggunakan
Ingin membuat video ala generasi Z? Anda cukup mengunduh aplikasi Musical.ly di Play Store. Setelah mengunduh, Anda akan diminta login melalui salah satu akun media sosila yang dimiliki, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.

Seusai login, Anda bisa langsung membuat video-video unik dengan latar musik yang anda sukai. Potongan musik maupun lagu yang disediakan sendiri dan sudah diklasifikasikan sesuai dengan genre musik yang ada dan populer seperti pop, global hits, dangdut maupun suara-suara unik yang sedang kekinian di media. Perlu diingat, Anda harus terkoneksi dengan internet untuk menikmati aplikasi ini.

Setelah memilih musik yang disukai, Anda dapat langsung membuat video dengan menekan tombol rekam. Ada efek-efek yang dapat membuat tampilan wajah Anda semakin menawan baik itu beauty effects maupun filter-filter unik. Mode perekaman pun ada beberapa macam mode, yaitu normal, slow, epic, fast, dan lapse. Jika dirasa video yang dibuat sudah layak untuk dibagikan, itu dapat langsung di-share ke akun-akun media sosial yang dimiliki, seperti Intagram, Facebook, maupun Twitter. Selain itu, dapat di-share sebagai feed di profil Musical.ly Anda. Jangan lupa masukkan caption dan hashtag yang sesuai dengan tema video dan sedang populer agar video Anda dapat dengan mudah dicari dan dinikmati pengguna lain.

Sementara itu, Tik Tok memiliki fitur yang sama dengan Musical.ly, tapi Tik Tok memiliki fitur Gaga Dance. Pengguna dapat menari-nari sesuai dengan gerakan yang ditentukan dengan latar belakang musik pilihan. Jika gerakannya sesuai, Anda akan mendapatkan skor.

Aplikasi yang serupa ialah Kwai Go Just Video. Secara umum fitur yang dihadirkan sama, tapi yang membedakan Anda bisa mendapatkan uang lewat aplikasi ini. Jadi setelah Anda membuat video dan membagikannya, Anda akan mendapatkan poin yang nantinya dapat ditukarkan uang yang ditransfer ke rekening Anda. Namun, sayangnya belum ada peraturan yang jelas mengenai minimal jumlah video yang diunggah dan jumlah like yang didapat untuk mendapatkan poin.

Sebenarnya sejumlah aplikasi itu memiliki kemiripan dengan aplikasi Dubmash, yang sudah lebih populer lebih dulu. Dubmash secara umum berfungsi sama, tapi lebih fokus kepada lip sync cuplikan percakapan pada film maupun acara TV, serta beragam musik dari genre yang berbeda. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya