Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
LAYANAN komputasi awan (cloud) semakin hari makin dibutuhkan para pelaku bisnis sebagai upaya mentransformasi digital, termasuk di Tanah Air.
Salah satu perusahaan yang menyediakan layanan itu ialah Google melalui Google Cloud Platform (GCP).
GCP mampu digunakan untuk mendukung perkembangan berbagai industri, seperti sektor telekomunikasi dan jaringan sosial, e-commerce, pariwisata dan perhotelan, kesehatan dan ilmu hayati, layanan finansial, transportasi, logistik, dan manufaktur.
Komputasi awan merupakan sebuah teknologi yang menitikberatkan pada kecepatan, kegesitan, kolaborasi, pengetahuan, dan transparansi, dengan memanfaatkan machine learning sebagai dasar dari semua itu.
Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, sebuah perusahaan dapat melakukan migrasi tak terbatas. Artinya, teknologi komputasi awan mampu memberikan layanan jaringan, mobilitas, keamanan, pengelolaan data, serta menyediakan layanan berperforma tinggi dengan biaya rendah.
Semua itu menjadi tantangan banyak perusahaan dalam menjalankan bisnis saat ini.
Teknologi cloud amat berpotensi dalam mentransformasikan dunia bisnis.
Namun, Google mengaku masih menemukan beberapa kendala untuk memperkenalkan GCP di Indonesia, terutama yang menyangkut pemahaman dan pengetahuan mengenai layanan cloud tersebut.
Salah satu upaya mengatasinya dilakukan dengan cara menggelar beragam acara terkait dengan cloud untuk mengedukasi pasar Indonesia.
"Pada pertengahan tahun ini, misalnya, kami menggelar event training cloud satu hari full yang dihadiri 1.000 peserta," ungkap Managing Director Google Cloud untuk Asia Pasifik, Rick Harshman, pada acara Google Cloud Summit, di Jakarta Selasa(28/11).
Hambatan lainnya, lanjutnya, masalah infrastruktur di Indonesia.
Untuk mendapatkan layanan GCP yang optimal, dibutuhkan pusat data yang dekat dengan lokasi fisik para pelanggan penggunanya.
Hal itu dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan beragam gangguan yang terjadi.
Dekat Indonesia
Pada awalnya, pusat data GCP hanya ada di Taiwan untuk melayani kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Namun, belakangan sudah dibangun juga di Singapura supaya dekat dengan Indonesia.
Google bersama konsorsium yang beranggotakan sejumlah perusahaan telekomunikasi juga sedang membangun Indigo Project, yakni kabel internet bawah laut sepanjang 9.000 km yang menghubungkan Singapura, Jakarta, Perth, dan Sydney.
Proyek tersebut rampung pada 2019.
"Salah satu keunggulan kami ialah layanan cloud berjalan di jaringan Google sendiri bukan internet publik. Dengan membangun kabel bawah laut kami dapat memberikan kecepatan dan reliabilitas lebih tinggi bagi pengguna-pengguna di Indonesia dari pada menggunakan internet publik," imbuh Rick.
Beberapa perusahaan yang sudah menggunakan layanan GCP ialah BBM, Tokopedia, Carousell, dan Go-Jek.
CEO Tokopedia Leontinus Alpha Edison yang memakai salah satu produk GCP (Google Suite), yaitu Google Drive mengaku layanan semacam itu sangat membantunya karena cepat dan mudah.
"Dari awal kan sudah pakai. Jadi, G Suite mempercepat dan mempermudah proses onboarding. Kami dapat mengelola file dan mengaksesnya di mana saja, kapan saja, dengan Google Drive," imbuh pria yang akrab dipanggil Leon tersebut.
(X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved