Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
MESKI dikenal sebagai pria yang ekspresif, pelatih Liverpool Juergen Klopp bukanlah tipe juru taktik yang senang membebankan tanggung jawab kepada wasit saat timnya menderita kekakalahan. Namun, Kamis (26/1) dini hari, arsitek asal Jerman itu tidak tahan untuk mengkritik kepemimpinan Martin Atkinson saat timnya ditekuk Southampon 0-1 di leg kedua Piala Liga Inggris (EFL Cup).Gol tunggal Shane Long di masa injury membuat the Reds tersingkir di semifinal karena kalah agregat 0-2. Namun, sebelum gol itu terjadi, Atkinson terlebih dahulu merugikan timnya dengan tidak memberi hadi-ah penalti setelah Long menyentuh bola di tengah paruh kedua.
“Wasit tidak melihat handball dari Long, padahal kejadiannya sangat jelas. Saya tidak mencoba mencari kambing hitam atas kekalahan tim, tapi sangat sulit menerima hal yang sama hampir setiap minggu. Melawan Manchester United, mereka jelas mencetak gol offside, tapi tidak ada seorang pun membahasnya. Begitu juga hari ini,” keluh Klopp. Sebaliknya kemenangan membuat Southampton berhak berlaga di Wembley pada 26 Februari mendatang dalam partai final. The Saints akan berhadapan dengan pemenang semifinal lain antara Hull City dan Manchester United yang baru berlangsung dini hari tadi.
Kesialan juga dirasakan raksasa Eropa lainnya, Real Madrid. Los Galacticos dipastikan gagal mewujudkan ambisi untuk menjadi treble winner musim ini karena tersingkir di ajang Copa del Rey. Skuat asuhan Zinedine Zidane itu hanya bermain imbang 2-2 di leg kedua di Balaidos, kandang Celta Vigo, kemarin, sehingga kalah agregat 4-3. Pasukan ‘Biru Langit’ julukan Celta Vigo pun berhak melaju ke semifinal. Madrid yang tertinggal 1-2 di pertemuan pertama berinisiatif menyerang. Namun, tuan rumah malah unggul dua kali, berkat gol bunuh diri Danilo di akhir babak pertama dan lesakan Daniel Wass (85’). Sebaliknya gol balasan el Real dicetak Cristiano Ronaldo dari sepakan bola matinya, serta gol Lucas Vasquez. Ini merupakan kegagalan kedua Zidane merebut gelar Copa del Rey setelah musim lalu kalah bersaing dengan Barcelona. Akan tetapi, Zizou mengaku tidak panik karena kegagalan itu malah membuat Sergio Ramos dkk kian fokus di La Liga dan Liga Champions.
Masih tidak puas
Di Coppa Italia, Juventus akhirnya memecah kutukan tak pernah menang atas AC Milan di pertemuan ketiga mereka musim ini. Kemarin, I Bianconeri menundukkan I Rossoneri 2-1 sekaligus menyingkirkan sang rival dari perempat final Coppa Italia. Sebelumnya, Milan mampu menundukkan Juve dalam laga Seri A yang berkesudahan 1-0 pada 23 Oktober 2016 lalu. Tepat dua bulan kemudian, skuat besutan Vincenzo Montella tersebut kembali menumbangkan ‘si Nyonya Tua’ lewat drama adu penalti untuk mengangkat trofi Super Italia. Meski akhirnya timnya menang, pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengaku tidak bangga. Pasalnya, skuat besutannya masih terlihat kurang garang meski sang lawan bermain dengan 10 orang setelah Manuel Locatelli diusir wasit di menit ke-54. (AFP/Marca/Football Italia/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved