Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Mahrez Harus Buat Keajaiban

Nurul Fadillah
23/1/2017 03:00
Mahrez Harus Buat Keajaiban
(AFP)

SEBAGAI penyandang gelar pemain terbaik benua Afrika tahun ini, Riyad Mahrez memiliki beban untuk memimpin tim nasional Aljazair melangkah jauh di Piala Afrika 2017.

Tantangan itu wajib dijawab winger Leicester City tersebut saat menghadapi Senegal pada laga penentuan Grup B di Stade de Franceville, Selasa (24/1) dini hari nanti.

Aljazair butuh keajaiban agar bisa meraih poin penuh melawan tim yang kini memuncaki klasemen Grup B tersebut.

Tekanan bertambah besar mengingat saat ini mereka hanya berada di peringkat ketiga dengan hanya mengumpulkan satu poin dari dua pertandingan.

Jikapun sudah menumbangkan tim berjuluk 'Singa Teranga' itu, Aljazair tidak otomatis lolos.

Nasib the Fennecs juga berada di tangan juru kunci Zimbabwe yang harus mengalahkan Tunisia di saat yang sama agar bisa melaju sebagai runner-up Senegal.

Pelatih Aljazair, Georges Leekens, pun mengaku khawatir dengan pertandingan krusial tersebut.

Kendati timnya memiliki Mahrez, peluang tim yang menjuarai Piala Afrika 1990 silam tersebut terbilang sangat tipis untuk lolos ke fase selanjutnya.

"Senegal sejauh ini bermain baik dan berada dalam kondisi ideal sehingga kami harus benar-benar siap sebelum menghadapi mereka. Terus terang, ini akan menjadi pertandingan yang sulit untuk kami menangi. Sayangnya, nasib kami tak lagi di tangan kami sendiri," ujar Leekens.

Tim kedua

Di Grup D, Ghana memastikan diri sebagai tim kedua yang berhak lolos ke perempat final setelah Senegal.

Kepastian tersebut didapat kemarin setelah gol tunggal Asamoah Gyan di menit ke-21 membuat timnya menang 1-0 atas Mali.

Meskipun demikian, tak seperti Senegal, the Black Stars masih harus memainkan partai terakhir melawan Mesir untuk mengamankan posisi sebagai pemuncak klasemen akhir.

"Dalam sebuah turnamen, yang ingin kami dapatkan hanyalah kemenangan dan itu yang kami lakukan hari ini," tandas Gyan.

Poin penuh juga didapat Mesir seusai membungkam Uganda 1-0, kemarin.

Kini, skuat berjuluk the Pharaohs itu hanya butuh hasil imbang untuk memastikan diri ke perempat final sebagai runner-up atau menang atas Ghana jika ingin mengakhiri fase grup sebagai juara kelompok D.

Dalam pertandingan di Stade de Port-Gentil, Port-Gentil, Gabon, tim asuhan Hector Cuper tersebut bermain menyerang sejak kick-off, tetapi baru bisa menjebol pertahanan Uganda pada menit ke-89.

Assist yang diciptakan gelandang AS Roma, Mohamed Salah, sukses diteruskan Abdalla El Said ke gawang Denis Masinde Onyango.

"Kami mencoba memainkan permainan sepak bola yang baik, tetapi tampaknya pertahanan mereka tidak goyah seperti yang kami inginkan. Pertandingan tadi amat sulit, tapi pada akhirnya kami menang dan itu menjadi poin yang penting," ujar Cuper.

Sebaliknya bagi Uganda, kekalahan tersebut sekaligus mendepak mereka dari turnamen dua tahunan tersebut.

Tim berjuluk the Cranes itu menempati posisi juru kunci tanpa satu poin pun setelah di pertandingan pertama juga kalah 0-1 dari Ghana.

"Kalau kami tersingkir karena kekalahan telak, kami akan lebih mudah menerimanya. Namun, kami harus angkat koper dengan cara seperti ini, itu sangat menyakitkan," ujar pelatih Uganda, Milutin Sredojevic. (AFP/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya