Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LIVERPOOL dipermalukan oleh Swansea City setelah menelan kekalahan 2-3 di hadapan penggemarnya sendiri di Stadion Anfield, Inggris, Sabtu (21/1), untuk laga pekan ke-22 Liga Primer Inggris.
Hasil itu sekaligus menandai berakhirnya catatan tidak terkalahkan Liverpool di hadapan publik Anfield sejak setahun silam.
Sebaliknya bagi Swansea, hasil tersebut menjadi kemenangan pertama mereka bersama sang pelatih baru, Paul Clement, di laga keduanya menangani klub yang tengah berusaha berjuang bertahan di Liga Primer.
Berkat kemenangan itu, Swansea yang memasuki pertandingan sebagai penghuni dasar klasemen kini untuk sementara meninggalkan zona degradasi dengan raihan 18 poin, sebaliknya Liverpool dengan nilai 45 tertahan di peringkat kedua.
Fernando Llorente mencetak dua gol, tetapi Gylfi Sigurdsson menjadi pencetak gol penentu kemenangan setelah Liverpool sempat menyamakan kedudukan lewat dua gol yang dicetak Roberto Firmino.
Tiga gol yang bersarang di gawang Liverpool merupakan harga yang pantas diterima tuan rumah karena rapuhnya barisan pertahanan yang kurang memiliki koordinasi maupun konsentrasi.
Liverpool menguasai penuh jalannya babak pertama, tetapi mereka tak mampu membangun serangan berbahaya sedikitpun, bahkan tak sekalipun melepaskan tembakan tepat sasaran ke arah gawang.
Usai turun minum, publik Anfield dikagetkan dengan gol pembuka keunggulan untuk Swansea lewat kaki Llorente, memanfaatkan kemelut di depan gawang yang seharusnya tidak perlu terjadi jika pelatih Juergen Klopp lebih sering memberikan porsi berlatih mengantisipasi bola-bola mati di menu latihan mereka.
Bola sepak pojok berhasil disambut Federico Fernandez yang lepas dari kawalan Dejan Lovren, tetapi bola jatuh ke bawah dan segera disambar Llorente di dalam kerumunan pertahanan Liverpool, yang kebingungan mengantisipasi bola mati seperti biasanya, demi membawa Swansea unggul 1-0.
Swansea tidak membutuhkan waktu lama untuk menggandakan keunggulan, tepat pada menit 52 saat Tom Carroll dibiarkan berada di posisi tanpa kawalan di sayap kiri sehingga leluasa melepaskan umpan silang nan matang yang ditanduk tanpa cela oleh Llorente.
Tiga menit berselang, Liverpool tampak akan bangkit dari keterpurukan dengan memperkecil ketertinggalan 1-2 lewat sebuah gol tandukan dari Firmino menyambut umpan silang James Milner.
Dua menit selepas gol tersebut, Klopp menarik keluar Philippe Coutinho yang memang kurang optimal digantikan Daniel Sturridge. Namun hal itu praktis berdampak terhadap reorganisasi permainan Liverpool.
Ketika permainan mulai padu, Liverpool akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit 69, lagi-lagi lewat Firmino. Kali ini, Firmino melakukan pengendalian nan cantik dari bola lambung kiriman Georginio Wijnaldum sebelum melepaskan tendangan voli ke sudut kiri tak terjangkau penjaga gawang Lukasz Fabianski.
Namun, asa Liverpool membalikkan keadaan berbenturan dengan rapuhnya pertahanan mereka yang tetap tak menurunkan Joel Matip sejak awal. Setelah Lovren membiarkan Fernandez dengan mudah menyambut bola sepak pojok di gol pertama, kali ini giliran Ragnar Klavan yang kurang cakap membaca alur permainan dan melakukan halauan yang sangat buruk atas bola yang dikuasai Carroll.
Bola sapuan Klavan justru jatuh ke ruang tembak Sigurdsson yang berdiri cukup bebas, jauh dari kawalan Nathaniel Clyne, dan dengan dingin Sigurdsson membenamkan bola ke gawang yang dikawal Simon Mignolet.
Sementara Mignolet hampir tak melakukan penyelamatan apa pun, Fabianski tampil lebih kontributif untuk timnya, meski kebobolan dua gol, dengan menyelamatkan upaya Divock Origi menyamakan kedudukan pada menit 78, serta beberapa kali sukses memotong umpan-umpan silang yang dilepaskan para pemain tuan rumah.
Dua peluang beruntun yang diperoleh Adam Lallana pada menit 86, hanya berakhir dengan benturan di mistar gawang dan sundulan tak tentu arah. Tak ada skema para pemain Liverpool berlari memeluk Klopp serupa kemenangan dramatis melawan Norwich City musim lalu, yang ada hanya kekalahan dan kenyataan sedikit demi sedikit peluang mereka dalam perburuan gelar juara terkikis.
Susunan pemain kedua tim dikutip laman resmi Liga Primer Inggris:
Liverpool (4-3-3): Simon Mignolet (PG); Nathaniel Clyne, Dejan Lovren, Ragnar Klavan, James Milner; Georginio Wijnaldum, Jordan Henderson, Emre Can (Divock Origi); Adam Lallana, Roberto Firmino, Philippe Coutinho (Daniel Sturridge).
Pelatih: Juergen Klopp.
Swansea City (4-3-3): Lukasz Fabianski (PG); Kyle Naughton, Federico Fernandez, Alfie Mawson, Martin Olsson (Angel Rangel); Leroy Fer, Tom Carroll, Jack Cork; Wayne Routledge, Fernando Llorente (Borja Baston), Gylfi Sigurdsson.
Pelatih: Paul Clement. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved