Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Semoga tidak Berakhir di Nomor Dua

16/12/2016 07:20
Semoga tidak Berakhir di Nomor Dua
(ANTARA)

SUDAH menjadi rahasia umum bahwa angka 2 bak teman setia yang mengiringi langkah tim nasional Indonesia di Piala AFF 2016 ini.

Mulai saat menghadapi Thailand di partai perdana penyisihan Grup A hingga menantang tim yang sama di leg pertama final di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12), Boaz Solossa dkk selalu mencetak dua gol di setiap laga.

Tim besutan Alfred Riedl itu pun melaju secara dramatis ke semifinal dengan status tim nomor 2 di Grup A alias runner-up.

Dengan mengumpulkan total 4 poin, Indonesia berhak menantang Vietnam di babak empat besar dengan skor leg pertama yang berkesudahan 2-1 untuk tim Tanah Air.

Hanya di leg kedua semifinal, timnas tak mampu mencetak 2 gol dalam kurun 90 menit waktu normal.

Namun, skuat 'Garuda' akhirnya melaju berkat hasil imbang 2-2 dengan satu gol diciptakan di babak perpanjangan.

Keakraban dengan angka 2 sebetulnya sudah dialami skuat 'Merah Putih' sebelum berangkat ke turnamen sepak bola se-Asia Tenggara itu.

Riedl pernah mencak-mencak soal kebijakan pengelola kompetisi lokal yang hanya memperbolehkan setiap tim mengirim maksimal dua pemain ke timnas.

"Ini jelas sangat menyedihkan bagi saya sebagai pelatih karena ternyata tidak semua klub dan tidak semua orang mendukung timnas. Asal kalian tahu, kami tidak bisa membentuk tim yang terkuat karena ada beberapa pemain yang tidak bisa kami ajak dengan adanya peraturan itu," sentil juru taktik asal Austria itu di awal turnamen.

Selain itu, persiapan timnas juga diwarnai dengan drama cederanya 2 pemain sesaat sebelum keberangkatan ke Filipina, tuan rumah Grup A.

Mereka ialah kiper Dian Agus dan gelandang Irfan Bachdim.

Bahkan, cederanya Irfan sempat membuat optimisme publik terkait dengan kesuksean timnas Indonesia di AFF berkurang.

Hal terakhir yang menjadi ganjalan sehubungan dengan angka 2 ialah fakta bahwa Riedl sudah pernah membawa 2 tim berbeda ke final Piala AFF, tapi dua-duanya berakhir dengan kekalahan.

Dua kesempatan itu dialaminya bersama Vietnam (AFF 1998) dan Indonesia (AFF 2010).

Semoga di kesempatan ketiga ini Riedl bisa menyudahi kutukan itu sehingga timnas tidak berakhir sebagai tim nomor 2 di Asia Tenggara tahun ini. (Rul/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya