Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Muhammad Abduh Lestaluhu Semangat Prajurit Pantang Padam

(Sat/R-1)
24/11/2016 03:30
Muhammad Abduh Lestaluhu Semangat Prajurit Pantang Padam
(MI/Susanto)

SEMANGAT prajurit membuat Muhammad Abduh Lestaluhu pantang menyerah meskipun timnas Indonesia berada di situasi sulit untuk lolos ke babak semifinal Piala AFF 2016. Hanya mengumpulkan 1 poin, skuat 'Garuda' julukan Indonesia wajib menang atas Singapura jika ingin membuka peluang keluar dari Grup A dengan senyum lebar. Itu pun harus menunggu hasil lain, Filipina kontra Thailand di waktu yang sama, Jumat (25/11). "Saya rasa punya peluang. Kita harus bekerja keras karena mereka punya pertahanan yang sangat kuat. Kami akan bekerja keras untuk membongkarnya," tutur Abduh.

Pesepak bola 23 tahun ini memang kental dengan jiwa pejuang karena saat ini merupakan salah satu anggota Korps Marinir. Ia bersama 10 pesepak bola mantan punggawa timnas Indonesia U-23 kini memperkuat PS TNI dan telah mendapatkan pelatihan keras ala militer. Tidak ayal mental kuat sudah teruji di benaknya. Abduh memulai karier dari Sekolah Sepak bola (SSB) Tulehu yang melahirkan sejumlah pemain bintang seperti pamannya sendiri, Ramdani Lestaluhu. Abduh menapaki jalan menuju pemain profesional setelah bergabung dengan tim SAD (Sociedad Anonima Deportivo) yang berlatih di Uruguay pada 2011.

Bakatnya mulai tercium oleh Persija Jakarta pada 2013 dan ditawari kontrak tiga tahun. Namanya mencuat setelah masuk timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2015 di Singapura. Namun, kekisruhan di tubuh PSSI yang membuat sepak bola nasional mati suri memicunya untuk beralih mengikuti pendidikan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia kini resmi menjadi anggota TNI dengan pangkat sersan dua (serda). Meskipun telah bergabung dengan TNI, ia tidak lantas meninggalkan sepak bola. Abduh direkrut untuk memperkuat PS TNI pada ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 dan selalu menjadi pilihan pertama untuk mengisi satu pos di lini belakang.

Permainan yang lugas, tangguh, dan memiliki kecepatan membuat pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl jatuh hati. Abduh pun dipercaya untuk mengawal sisi kiri pertahanan Indonesia dalam dua laga awal Piala AFF 2016. Bersama Rizki Rizaldi Pora, keduanya bahu-membahu membuat permainan sayap Indonesia ditakuti lawan. Performa mantan pemain Persis Solo ini ialah salah satu yang mendapatkan banyak pujian.

Namun, Abduh menegaskan dirinya ingin terus berkembang dan semakin besar lagi ketimbang saat ini. "Saya masih banyak kekurangan, saya harus terus belajar lagi dari pemain senior, dari pelatih untuk ambil ilmu dari mereka. Ke depannya semoga bermanfaat lagi pelajaran yang saya ambil ini," jelasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya